Pedagang rakik kacang memanfaatkan momen Dragon Boat untuk menjajakan barang dagangan mereka kepada pengunjung festival, Jumat (21/08/2015).
PADANG, METRO–Internasional Dragon Boat Festival ke-XIII yang dibuka secara resmi, Jumat (21/8), memberikan peluang bagi sejumlah pedagang keliling. Para pedagang ini memanfaatkan momen tersebut untuk menjajakan barang dagangan mereka kepada para pengunjung festival.
Dialah Muhammad Amin (57), warga Parak Karakah Padang. Sambil berjalan kaki, ia menjajakan terus saja menyodorkann mulut belek yang digendongnya kepada setiap pengunjung yang duduk-duduk di sepanjang garis finish Dragon Boat Festival, Gor Agus Salim Padang. Meski dengan kemasan yang sederhana dan cenderung kusam, berkat kegigihan, rakik kacang itu pun ludes disantap pengunjung.
”Alhamdulillah, banyak habih juo akhirnya. Tadi ambo bao satangah belek,” ujar Amin.
Diakui Amin, berjualan rakik kacang ini sudah lama dilakoninya. Rakik itu dibuatnya sendiri. Kemudian dengan berjalan kaki dia menjajakan kudapan khas tradisional minang itu kepada setiap orang yang ditemuinya. Satu rakik kacang dijual dengan harga Rp1.000.
Amin mengakui, dengan berjualan rakik tersebut, ia menghidupi diri sendiri, anak dan istrinya di rumah. Namun sejak ekonomi sulit dan harga kacang mahal, usahanya tersebut mengalami kemunduran. Jika biasanya ia berhasil menjajakan 1 belek rakik kacang setiap hari, kini hanya setengah belek saja.
”Ekonomi makin sulik. Harago kacang maha Rp10 ribu per kilogram. Makonyo agak payah kini,” ujarnya.
Diakui Amin, usahanya itu hanya mengandalkan kegigigihan. Karena jika tidak demikian, maka makanan tradisional tersebutpun tak akan laku terjual. Ia berharap, iven –iven keramaian seperti itu semakin banyak digelar oleh Pemerintah Kota Padang. Sehingga bisa meningkatkan ekonomi warga. ”Kalau dapek yo acok-acok iven nan mode iko. Bia kami bisa iduik pulo,” kata Amin.
Siang kemarin, bersama rekan-rekan pers, Kabid Olahraga Dispora Padang, Maidison pun ikut menikmati renyahnya rakik kacang buatan Amin. ”Iven ini memang kita rancang meriah agar pengunjung ramai. Agar pedagang-pedagang kecil ini bisa hidup pula,” ujarnya. (tin)
Komentar