Penanganan Pasien Covid-19, Tiga Jenis Obat sudah Diproduksi

JAKARTA, METRO
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berperan dalam pengadaan alat kesehatan (alkes) serta obat-obatan dalam penanganan Covid-19 melalui perusahaan farmasi pelat merah. Yaitu PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Indofarma (Persero) Tbk.

Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terdapat tiga jenis obat yang digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19, di antaranya, antivirus, antibiotik, dan antiinflamasi. Budi memaparkan, untuk antivirus perusahaan BUMN telah memproduksi oseltamivir.

Namun, dalam pembuatannya masih sempat kesulitan karena bahan baku obat tersebut mengandalkan impor dari Tiongkok dan India. Sehingga, dibutuhkan kerja sama dengan PT Garuda (Persero) Tbk untuk kebutuhan logistik. “Sehingga obat itu sudah cukup diproduksi Kimia Farma dan Indofarma,” ujarnya dalam video conference, Selasa (5/5).

Budi melanjutkan, Kimia Farma dan Indofarma juga telah memproduksi chloroquine dan azhitromycin, yaitu obat antibiotik dan antiinflamasi. Kedua obat tersebut sudah diproduksi dalam jumlah banyak dan siap didistribusikan ke rumah sakit.

Disisi lain, Budi menambahkan, BUMN juga bekerja sama dengan LBM Eijkman dan lembaga riset perguruan tinggi. Sementara untuk tataran internasional Bio Farma telah masuk dalam grup solitaire WHO agar bisa melakukan clinical trial untuk vaksin Covid-19.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan Bioteknologi dari Tiongkok, yaitu Sinovac yang pertama kali bergerak menghadapi virus Covid-19. “Juga sudah aktif di organisasi dunia mengenai epidemic inovation yg bergerak di bidang vaksin,” ucapnya. (jpc)

Exit mobile version