PADANG, METRO – Dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda, sejumlah anak muda yang tergabung dalam komunitas Sumbar Kreatif ramaikan pembukaan Batigo Fest yang digelar di Kupi Batigo di Jalan KH Ahmad Dahlan, Senin malam (28/10).
Ajang Batigo Fest sendiri menampilkan seni kreativitas seperti seni panggung dan juga menggelar bazar murah hasil karya anak muda milenial Sumbar dan Kota Padang. Kegiatan ini digelar selama satu minggu mulai 28 Oktober hingga 2 November mendatang.
Dalam Batigo Fest ditampilkan pameran berbagai produk kreatif, penampilan musik, atraksi seni. Selain kegiatan itu, juga memberikan penghargaan kepada tiga pelaku pejuang seni kreatif di Sumbar, yaitu Yusrizal KW, Haris Inyiak, dan Kapten Moed.
Yulviadi Adek selaku penggagas mengatakan, kegiatan terlaksana berkat dorongan dari anak-anak muda kreatif. Tujuannya ialah bagaimana anak muda di Sumbar bisa menghasilkan produk yang inovatif sehingga bisa bersaing di pasar.
“Seperti bazar ini berisikan karya produk hasil kreativitas Milineal sendiri diantaranya ada lukisan, kaus, souvenir-souvenir unik seperti buku, tas, gelang kalung dan lainya,” terang Yulviadi Adek.
Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Pusat, Janoe Arijanto mengungkapkan, saat ini yang dibutuhkan dalam sebuah karya tidak lain adalah kreativitas. Karena tanpa inovasi tidak akan dilirik oleh masyarakat.
“Kita mengapresiasi anak muda kreatif yang terhimpun di Batigo Fast ini, mereka semua kreatif dan bisa menghasilkan karya yang disukai banyak orang,” tandasnya.
Kegiatan itu langsung dibuka oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit. Dalam sambutannya, Nasrul mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan oleh anak-anak muda Sumbar. “Saya apresiasi dengan kegiatan yang digagas dari anak-anak kreatif Sumbar, apalagi dalam kegiatan itu dibarengi bazar hasil dari kreativitas langsung dari kaum milenial,” ujarnya.
Dikatakan Nasrul, jika dilihat dari kreativitas milenial saat ini, meskipun regulasi dari Pemprov berjalan lambat, namun kalau nanti jika diperlukan regulasi dari Pemda, dia bersedia untuk membantu.
“Pemprov sangat mendukung dengan adanya kegiatan seperti ini, yang jelas Sumatera Barat membutuhkan kreativitas dan inovasi dari anak muda” terang Nasrul.
Nasrul menambahkan, saat ini setidaknya kebanyakan UMKM yamg ada di Sumbar terkendala dalam soal pemasaran dan terkendala dengan lambatnya regulasi dari pemerintah. “Saat ini di Sumbar ada 96 persen UMKM, namun belum ada pemasarannya,” terang Nasrul. (heu)


















