JAKARTA, METRO–Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan bahwa kondisi pasar modal Indonesia masih berada dalam keadaan solid. Baik dari sisi fundamental maupun persepsi pelaku pasar. Hal ini ditegaskan Direktur Utama BEI Iman Rachman usai dialog stabilitas pasar modal Indonesia di kantornya, Senin (1/9).
Menurut Iman, penguatan fundamental pasar tercermin dari indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang justru menambah jumlah emiten Indonesia. Artinya, secara fundamental, pasar modal Indonesia masih bagus.
Hanya saja dari sisi persepsi, Iman mengakui sempat ada kekhawatiran di kalangan investor asing. Namun kondisi tersebut dinilai sudah mulai membaik. “Belum ada revisi trading halt,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy. Dia menyampaikan, otoritas bursa tetap optimistis terhadap kesehatan pasar modal nasional. Meski sedang menghadapi tantangan global dan dinamika sosial-politik dalam negeri.
Penguatan kepercayaan terhadap pasar domestik tercermin dari peningkatan bobot Indonesia dalam indeks MSCI. Serta masuknya sejumlah emiten ke dalam indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE). “Ini sinyal positif bahwa pasar kita tetap menarik bagi investor global,” ujarnya.
Meski, dalam beberapa hari terakhir muncul desakan dari sejumlah pihak untuk menghentikan sementara perdagangan saham. Menyusul kekhawatiran penurunan tajam IHSG akibat situasi sosial-politik yang memanas. BEI tetap memutuskan tidak melakukan suspensi perdagangan (trading halt).
Irvan berharap kondisi yang sudah membaik saat ini bisa terus dijaga. “Mudah-mudahan tidak kembali lagi ke kondisi yang sebelumnya. Kita berharap tren positif ini terus berlanjut,” tandasnya. (jpg)
















