JAKARTA, METRO–Kemandirian di sektor industri petrokimia menjadi isu strategis bagi Indonesia. Selama ini, lebih dari separuh kebutuhan bahan baku petrokimia seperti etilena dan propilena masih harus diimpor.
Ketergantungan ini tidak hanya menambah beban defisit perdagangan, tetapi juga membuat industri nasional rawan terhadap fluktuasi harga global. Selain itu, melemahkan daya saing produk hilir seperti plastik, otomotif, dan kemasan.
Di tengah tantangan tersebut, Lotte Chemical Indonesia (LCI) mengambil langkah memperkuat ekosistem industri dalam negeri. Yakni dengan menggelar rangkaian Customer Gathering di Surabaya (22 Agustus) dan Jakarta (27 Agustus).
Kegiatan ini menegaskan visi LCI untuk tumbuh bersama pelanggan sekaligus menyambut beroperasinya fasilitas naphtha cracker di Cilegon, Banten. Pabrik baru ini diproyeksikan menjadi tulang punggung pengurangan impor bahan baku petrokimia dengan memproduksi etilena dan propilena secara mandiri di dalam negeri.
“Keberhasilan LCI tidak hanya bertumpu pada teknologi dan kapasitas produksi, tetapi juga pada kekuatan kolaborasi dengan mitra dan pelanggan,” ujar Yim Dong Hee, President Director LCI melalui keterangannya.
















