PADANG, METRO–Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sabtu (30/8) di Ruang Sidang Senat Rektorat UNP.
Selain UNP, juga ikut menandatangani perjanjian kerja sama dengan BRIN yakni, Universitas Andalas (Unand), RSUP M Djamil Padang dan Politeknik Negeri Padang (PNP).
Kepala Biro Komunikasi Publik Umum dan Kesekretariatan BRIN Yudho Baskoro mengatakan, penandatanganan kerja sama ini merupakan puncak dari hasil diskusi yang sudah dilakukan selama ini.
Perjanjian kerja sama strategis kehumasan ini merupakan penguatan mitra BRIN dari UNP, Unand, RSUP M Djamil dan Politeknik Negeri Padang.
Yudho Baskoro mengungkapkan BRIN dibentuk pada Tahun 2021 berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 Tahun 2021, diubah menjadi Perpres Nomor 78 Tahun 2021.
Setelah terbentuk BRIN mengintegrasikan sejumlah institusi, Sampai akhir 2022 telah bergabung 78 institusi dari aktivitas riset penelitian dan pengembangan. “Juga ada terdapat 39 kementerian lembaga yang ikut tergabung,” terang Yudho Baskoro.
BRIN memiliki 14 ribu sivitas dan 11 ribu periset. SDM ilmu pengetahuan teknologi (Iptek) dan riset yang dimiliki mencapai 9 ribu sivitas. Sedangkan SDM mencapai 4 ribu hingga 5 ribu sivitas.
Kehadiran BRIN skala nasional. Dibentuk bukan hanya untuk periset. Tapi untuk semua. “Kita mengajak mitra dan institusi bersama melakukan kerja sama stategis kehumasan riset dan inovasi,” terangnya.
Yudho Baskoro mengungkapkan, ekosistem riset inovasi terbagi tiga. Yakni terkait SDM unggul. SDM unggul ini bukan hanya dari periset da SDM BRIN saja. Tapi juga perguruan tinggi dan swasta. “Semua SDM unggul kami prioritaskan,” terangnya.
Kedua, infrastruktur. BRIN mengkordinasikan dan mengintegarasikan seluruh infrastruktur riset dan inovasi dalam kawasan riset dan inovasi. “Kawasan ini memiliki fokus riset. Seperti di Cibinong khusus riset ilmu hayati pangan. Di Serpong fokus tentang teknologi terapan,” tambahnya.
Saat ini BRIN ada 12 organisasi riset dan 87 pusat riset. Bahkan di Sumbar ada satu kawasan di stasiun lapangan Kabupaten Agam yang termasuk laboratorium terbesar di Asia terkait penginderaan jauh, termasuk cuaca,” ungkapnya.
















