PADANG, METRO–Promosi potensi daerah kepada Perantau Minang di Provinsi Riau melalui program Galeh Babelok mendapat respons dari sejumlah investor dari beberapa perusahaan untuk berinvestasi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumbar Adib Alfikri melalui Kepala Bidang (Kabid) Promosi Penanaman Modal Alrifjon mengungkapkan, ada delapan investor perusahaan merespons promosi potensi daerah program Galeh Babelok yang disampaikan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah di Pekanbaru, Riau, Rabu lalu (11/6).
Delapan investor perusahaan tersebut yakni, Abdul Aziz Latini PT. Royal Trader Indonesia, yang berminat berinvestasi hasil pertanian, sayur mayur, buah-buahan untuk dipasarkan ke Batam Kepulauan Riau.
Juga ada investor M. Asrar Rais dari PT. Sinergi Bumi Khatulistiwa yang berminat berinvestasi batu bara. Berikutnya, H. Delisis Hasanto dari PT Tuan, berminat berinvestasi di bidang property, kuliner dan pariwisata. Investor Anthony Harry dari PT Han Ton Property juga berminat di sektor property dan pariwisata.
Sementara, investor Winda Pratiwi PT. Winda Angkasa Raya Pangan berminat berinvestasi paket wisata, nabati dan hewani (bibit pisang dan ayam kampung).
Selanjutnya, Yana Patriana dari PT. Pisang Kipas Kuantan Pertanian berminat berinvestasi pisang kapok kuning, investor Rudi Alfian Umar dari PT. Riau Multi Trade Trading berminat berinvestasi komoditi, tambang dan trading batu bara.
Terakhir, investor Bukhari dari PT Jawara Nusantara Waste Management berminat berinvestasi pabrik kelapa sawit, pengolahan limbah cair untuk diproses menjadi Green PKS.
“Dari delapan investor perusahaan yang berminat berinvestasi di Sumbar tersebut, kami tindaklanjuti untuk menjajaki komunikasi langsung. Ternyata dari delapan investor perusahaan itu, yang benar-benar serius berinvestasi ada lima investor perusahaan,” terang Alrifjon, Kamis (17/7).
Lima investor perusahaan tersebut yakni, Abdul Aziz Latini PT. Royal Trader Indonesia. Dari komunikasi terakhir, saat ini masih pengurusan izin lintasan roro di Kementerian Perhubungan Darat akan berkunjung ke Sumbar.
















