Bahkan, mereka telah menyatakan komitmennya untuk menjaga harga tetap stabil dan mempertahankan tenaga kerja yang ada di Indonesia.
“Komitmen mereka kami apresiasi. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia,” lanjutnya.
Dalam pertemuan di Osaka tersebut, Agus menyebut pihaknya telah melakukan pembahasan terkait pentingnya menjaga pasar otomotif di tanah air.
Terlebih saat ini pemerintah Indonesia sedang mengupayakan berbagai langkah deregulasi dan insentif untuk mendorong iklim investasi di sektor tersebut.
Itu sebabnya, Agus menekankan kolaborasi erat antara pemerintah dan prinsipal otomotif terkait dengan keberlanjutan industri dan kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia.
Pasalnya, kata Agus, industri otomotif telah berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Sehingga industri otomotif menjadi sektor strategis yang harus dijaga bersama.
“Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai kehilangan momentum hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang bisa memicu efek domino,” pungkasnya. (jpg)
















