“Kalau daerah tak manusiawi buat hidup, jangan salahkan anak muda yang enggan tinggal di sana. Pemerintah jangan cuma nyuruh pindah ke desa, tapi fasilitas hidup di desa tidak dapat menjangkau kebutuhan mereka,” jelasnya.
Ia menyebut, saat ini Indonesia sedang berada di situasi panen sarjana tapi ladangnya kosong. Ia menyesalkan tindakan Pemerintah yang gagal mengantisipasi kebutuhan kerja bagi angkatan muda berpendidikan tinggi.
“Kita ini sedang panen sarjana tapi ladangnya kosong! Seharusnya Pemerintah sudah mempersiapkan sejak jauh hari demi memberdayakan SDM-SDM muda Tanah Air,” ujar politisi dari Fraksi NasDem tersebut.
Karena itu, Nurhadi mendorong reformasi sistem ketenagakerjaan dan pendidikan vokasional yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Ia mengingatkan, jika dibiarkan, pengangguran sarjana bisa menjadi ancaman sosial.
“Kami tak akan diam melihat angka 1 juta sarjana menganggur. Ini bukan sekadar masalah ekonomi, ini bom sosial, ini bentuk pengabaian terhadap generasi emas bangsa,” pungkasnya
Adapun, dalam laporan BPS yang dipaparkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun INDEF 2025 (2/7), jumlah total pengangguran nasional mencapai 7,28 juta orang. Dari angka tersebut, lulusan SD-SMP menyumbang 2,42 juta pengangguran, disusul SMA 2,04 juta, SMK 1,63 juta, sarjana 1,01 juta, dan diploma sebanyak 177,39 ribu. (jpg)




















