JAKARTA, METRO–Apple berinvestasi memĀbangun pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Nilai investasinya sekitar USD 1 miliar. Jika dikonversi ke rupiah sekitar Rp 16,2 triliun.
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menilai Apple belum jor-joran dalam berinvestasi di Indonesia. Tidak jor-jorannya Apple berinvestasi di Indonesia disinyalir karena kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam negeri.
Menurut Meutya Hafid, situasi itu tidak dapat dijadikan sebagai alasan dalam berinvestasi. āTentu tidak bisa menjadi alasan bahwa kita SDMnya belum siap. Kalau SDM belum siap, bagaimana caranya (Apple) untuk membantu memĀpersiapkan in-line deĀngan membangun pabrik,ā kata Meutya saat ditemui di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Kamis (9/1).
Mantan wartawati itu mengatakan, investasi dalam bentuk pabrik dan kompetensi SDM seharusnya berjalan bersamaan. Tidak saling menunggu. āJadi investasi baik dalam bentuk pabrik, apa pun juga kompetensi SDM ya harus jalan bersama. Tidak bisa memilih satu,ā tukas dia.
Sebagai informasi, Apple berkomitmen untuk berinvestasi membangun pabrik aksesori AirTag yang diklaim bernilai USD 1 miliar atau Rp 16,2 triliun di Batam. Nilai investasi itu diungkap oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/BaĀdan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani usai bertemu deĀngan perwakilan Apple di Jakarta, pada Selasa (7/1).
Komentar