Jelang Hari Pahlawan, Srikandi PLN Kunjungi Lokasi Pengolahan Sampah MinaGot Sumbar

KUNJUNGI--Srikandi PLN Gugus Tugas PLN UID Sumbar kunjungi lokasi pengolahan sampah organik melalui ulat maggot, yaitu Kelompok Bersama (KUBE) MinaGot Sumbar, yang berlokasi di Komplek Bukit Belimbing Indah Blok A5 No.3 Kelurahan Kuranji.

PADANG,METRO–Jelang Hari Pahlawan, Srikandi PLN Gugus Tugas PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat kunjung lokasi pengolahan sam­pah organik melalui ulat maggot, yaitu Kelompok Bersama (KUBE) MinaGot Sumbar, yang berlokasi di Komplek Bukit Belimbing Indah Blok A5 No.3 Kelurahan Kuranji Kota Padang, Kamis (07/10).

MinaGot Sumbar bergerak di bidang produksi dan budidaya ulat atau lalat Maggot Black Soldier Fly (BSF) sejak tahun 2019. Maggot BSF adalah sejenis ulat kepompong yang da­pat hidup subur dengan meng­komsumsi limbah Sampah Organik Dapur (SOD), sampah sayur-sayuran, hingga limbah sampah organik lainnya.

Berkat olahan sampah dan pengembangbiakan maggot BSF, komunitas ini dapat memproduksi pakan ikan, pakan ternak, maupun pakan burung dalam bentuk basah dan kering. Mina­Got Sumbar juga memproduksi minyak maggot yang menurut berbagai penelitian memiliki banyak manfaat dan khasiat, salah satunya sebagai bahan baku kosmetik. Sisa-sisa tempat maggot bertumbuh dapat digunakan sebagai pupuk organik dan eco enzim.

Srikandi Champion PLN UID Sumbar Wilsriza me­ngatakan, kunjungan Srikandi PLN adalah untuk melihat langsung dan mem­pelajari pengolahan sampah rumah tangga yang dilakukan kelompok MinaGot Sumbar.

‘’Kami melihat MinaGot Sumbar umpama pahlawan sampah, yang dipim­pin oleh perempuan hebat, Ibu Rahayu. Sebagai srikandi, sampah rumah tangga akrab sekali dengan kami para ibu dan akan menjadi wawasan dan solusi baru jika kami bisa ikut bersumbangsih dengan solusi yang dilakukan MinaGot Sumbar untuk pe­ngolahan sampah,’’ ungkap Wilsriza kemudian.

Belajar dari MinaGot Sumbar, Wilsriza menga­kui, pengolahan sampah melalui ulat maggot di lokasi pemukiman masyarakat adalah solusi cepat dan praktis mengatasi perma­salahan sampah rumah tangga.

‘’Sampah produksi ma­syarakat sekitar bisa dike­lola bersama melalui budidaya maggot, kemudian hasilnya digunakan kem­bali sebagai pupuk hingga pakan. Semoga ini menginspirasi banyak pihak, termasuk kami para Srikandi,’’ lanjut Wilsriza.(*/hsb)

Exit mobile version