PADANG, METRO–Perkembangan inflasi kabupaten/kata di Sumatra Barat (Sumbar) pada bulan Juli 2024 secara umum mengalami deflasi. Deflasi terutama dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar -3,34% (mtm) dengan andil deflasi -1,14% (mtm).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram mengatakan, beberapa komoditas dominan yang mempengaruhi inflasi pada kelompok tersebut yaitu, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,71 %; -0,28%; dan -0,05% (mtm).
“Penurunan harga beberapa komoditas pangan dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan baik dari dalam maupun luar Sumbar,” kata Abdul Majid melalui siaran pers, Jumat (2/8).
Ditambahkan Abdul Majid, selain itu mulai beroperasinya jalan nasional utama Padang-Bukittinggi via Padang Panjang memperlancar distribusi yang turut menurunkan biaya logistik. Kelompok penyumbang deflasi Sumbar selanjutnya adalah kelompok transportasi yang mengalami deflasi sebesar -0,08% (mtm) dengan andil deflasi -0,01 % (mtm).
“Komoditas dominan yang mempengaruhi deflasi pada kelompok tersebut adalah tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar -0,02% (mtm). Deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kelompok pendidikan yang mengalami inflasi sebesar 1,03% (mtm) dengan andil inflasi 0,05% (mtm),” jelas dia.
Abdul Majid menuturkan, komoditas yang menahan deflasi pada kelompok pendidikan adalah sekolah menengah atas, sekolah dasar, dan bimbingan belajar dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,02%; 0,02%; dan 0,01 % (mtm). Meningkatnya biaya pendidikan sejalan dengan momentum tahun ajaran baru.