“Sedangkan di Jawa mencapai Rp 213,2 triliun atau setara 27,1 persen year on year (yoy),” ujarnya.
Berdasarkan subsektornya, pada kuartal II-2024 ini, realisasi PMA disumbang oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar USD 4,4 miliar. Lalu, jasa lainnya sebesar USD 1 miliar, pertambangan USD 0,9 miliar, Listrik gas dan air sebesar USD 0,9 miliar, serta industri kimia dan farmasi USD 0,8 miliar.
Sementara itu, realisasi PMD pada kuartal II-2024 disumbang oleh industri pertambangan sebesar Rp 32,1 triliun, disusul oleh transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 29,6 triliun. Lalu, investasi di subsektor Perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 21,4 triliun.
“Kemudian, investasi subsektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp 18,5 triliun dan kehutanan sebesar Rp 16,3 triliun,” pungkasnya.(jpc)




















