PADANG, METRO–Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Mahendra Sinulingga mengingatkan BUMN yang ada di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) agar jeli dalam menentukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang akan dibina.
Menurutnya, saat ini ada UMKM yang spesialis pameran. Ketika ada pameran produk UMKM yang digelar oleh BUMN, seperti BRI, Bank Mandiri, BNI dan lainnya, UMKM yang tampil itu-itu saja.
“Kita ingin yang pameran itu memang waktunya untuk pameran. Jika Pelaku UMKM-nya sudah dapat marketnya, maka sudah cukup. Gantian dengan UMKM yang lain. UMKM itu jualan bukan pameran. Kita assesment bagi mereka yang ikut pameran tapi tidak pernah dapat pembeli,” ungkap Arya saat meresmikan Rumah BUMN, Kamis (11/7) di Jalan Diponegoro Nomor 17 E Kota Padang.
Arya juga menyambut baik kehadiran Rumah BUMN ini. Karena apapun yang menjadi kebutuhan UMKM, maka Pelaku UMKM bisa datang ke Rumah BUMN ini. Di Rumah BUMN ini akan dibantu mencarikan solusi kebutuhan UMKM nantinya.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya Rumah UMKM ini, UMKM ke depan cepat melangkah. Rumah BUMN ini sangat bermanfaatkan, Pelaku UMKM gunakan sebaik-baiknya, karena dukungan BUMN sangat besar,” harapnya di hadapan Pimpinan dan Management BUMN yang ada di Padang.
Arya juga berharap, setelah hadirnya Rumah BUMN ini, juga dapat diikuti oleh perusahan swasta lainnya. “Rumah BUMN ini diharapkan dapat diikuti swasta-swasta, sehingga UMKM yang terbantu lebih banyak lagi. Banyak yang harus kita kejar untuk melawan produk-produk Cina. Jangan kita dendam, tapi harus dilawan dengan menghasilkan produk berkualitas dari UMKM kita,” tegasnya.
Arya juga mengingatkan BUMN harus melakukan berbagai inovasi untuk pengembangan UMKM. Arya mengakui, selama menjadi Staf Khusus Menteri BUMN, banyak keluhan yang datang dari Pelaku UMKM kepada dirinya.
Selain hadirnya Rumah BUMN, untuk menjawab segala permasalahan UMKM, Kementerian BUMN juga sedang menyiapkan sebuah aplikasi untuk Assesment UMKM. Aplikasi ini hadir, karena selama ini tidak ada kurikulum khusus tentang UMKM di Indonesia. “Kita bikin aplikasi dan akan kita launching dalam waktu dekat,” harapnya.
Melalui aplikasi assesment UMKM ini, maka akan diketahui apa yang menjadi kebutuhan UMKM, sehingga tahu solusi yang diberikan. “Misalnya UMKM butuh pelatihan, support dana modal. Atau sertifikasi halal. Semuanya akan tahu lewat aplikasi ini nantinya,” ungkapnya.