PHRI Berupaya Bukittinggi Kembali Ramai Dikunjungi Wisatawan

sosialisasi edukasi --PHRI menggelar event dan ajakan kembali berkunjung ke Kota Bukittinggi serta sosialisasi edukasi bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

 BUKITTINGGI, METRO-Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengupayakan kembali Kota Bukittinggi ramai di­kunjungi wisatawan pasca musibah banjir bandang lahar dingin yang terjadi di daerah terdekat dari kota wisata itu.

Salah satu usaha yang dilakukan adalah menggelar event dan ajakan kem­bali berkunjung ke Kota Bukittinggi serta sosialisasi edukasi bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Kami telah meminta saran dan masukan serta rekomendasi ke PVMBG melalui Posko Pengamatan Gunung Api (PGA), hasil­nya Kota Bukittinggi dalam ka­tegori di luar ancaman resiko erupsi dan banjir lahar dingin Marapi,” kata Ketua PHRI Bukittinggi, Taufik Hidayat,Minggu (30/6)

Ia mengatakan banyak calon pengunjung khususnya warga di luar Suma­tera Barat yang membatalkan niatnya datang ke Bukittinggi karena terpe­nga­ruh berita yang tidak benar.

“Apalagi media sosial yang ternyata selama ini yang disampaikan terlalu mendramatisir dibesar-besarkan bahkan cenderung hoax. Bukittinggi baik-baik saja berada di jarak 13 kilometer dari puncak erupsi,” kata dia.

Taufik mengakui Okupansi atau angka hunian hotel menurun hingga 60 persen sejak awal erupsi utama di awal Desember 2023.

“Padahal Bukittinggi hanya terdampak debu vulkanik, itu pun jarang terjadi. Penyebab penurunan Okupansi juga karena jalur transportasi yang rusak total di Lembah Anai, tapi ada jalur alternatif yang bisa dilalui,” katanya.

PHRI menggelar event atau kegiatan yang diharapkan kembali menaikkan jumlah kunjungan be­kerjasama dengan pegiat media sosial dan perkumpulan wartawan dari Bukittinggi Press Club (BPC).

“BPC diisi oleh wartawan media besar, nasional dan berpengalaman. Masyarakat butuh informasi yang tepat untuk me­nunjukkan bahwa Kota Bukittinggi baik-baik saja. Kami juga adakan lomba videografi ajakan datang ke Kota Jam Gadang ini, apa­lagi saat ini momen liburan,” kata Taufik.

Sementara itu, Penyelidik Bumi Madya PVMBG, Mamay Sumaryadi menegaskan posisi Kota Bukittinggi berada jauh dari ja­rak radius 4,5 kilometer yang direkomendasikan untuk dihindari.

“Posisi Kota Bukittinggi da­lam peta kebencanaan be­rada di luar, keberadaan kota ini bisa tetap bisa dimanfaatkan secara optimal untuk aktivitasnya,” kata Mamay.

Ia mengungkap abu vulkanik memang mempengaruhi jalur transportasi khususnya penerbangan jika arah angin mencapai Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kota Padang.

“Abu membentuk kolom, ketika ada angin ber­gerak ke arah tenggara, BIM akan terpengaruh. Dalam dunia penerbangan material abu per milimeter dianggap membahayakan, ” katanya.

Ia turut memberikan saran sesuai kejadian erupsi Gunung Agung, Bali. Ma­syarakat dan pemerintah daerah setempat berupaya kembali meningkatkan kunjungan daerah de­ngan meng­­gelar even kegiatan seni.

“Berdasarkan pengalaman, even di daerah aman membuat pengunjung kem­bali ramai. PVMBG juga siap memberikan simposium dan edukasi,” pungkas Mamay.(pry)

 

Exit mobile version