“BPC diisi oleh wartawan media besar, nasional dan berpengalaman. Masyarakat butuh informasi yang tepat untuk menunjukkan bahwa Kota Bukittinggi baik-baik saja. Kami juga adakan lomba videografi ajakan datang ke Kota Jam Gadang ini, apalagi saat ini momen liburan,” kata Taufik.
Sementara itu, Penyelidik Bumi Madya PVMBG, Mamay Sumaryadi menegaskan posisi Kota Bukittinggi berada jauh dari jarak radius 4,5 kilometer yang direkomendasikan untuk dihindari.
“Posisi Kota Bukittinggi dalam peta kebencanaan berada di luar, keberadaan kota ini bisa tetap bisa dimanfaatkan secara optimal untuk aktivitasnya,” kata Mamay.
Ia mengungkap abu vulkanik memang mempengaruhi jalur transportasi khususnya penerbangan jika arah angin mencapai Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kota Padang.
“Abu membentuk kolom, ketika ada angin bergerak ke arah tenggara, BIM akan terpengaruh. Dalam dunia penerbangan material abu per milimeter dianggap membahayakan, ” katanya.
Ia turut memberikan saran sesuai kejadian erupsi Gunung Agung, Bali. Masyarakat dan pemerintah daerah setempat berupaya kembali meningkatkan kunjungan daerah dengan menggelar even kegiatan seni.
“Berdasarkan pengalaman, even di daerah aman membuat pengunjung kembali ramai. PVMBG juga siap memberikan simposium dan edukasi,” pungkas Mamay.(pry)