Apkasindo Pessel Upayakan Penetapan Bersama Harga TBS Kelapa Sawit Produksi Kebun Rakyat

PERTEMUAN-Apkasindo Kabupaten Pessel mengadakan pertemuan membahas upayakan penetapan bersama menentukan harga TBS kelapa sawit diproduksi kebun rakyat.

PESSEL, METRO–Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apka­sindo) Kabupaten Pesisir Selatan mengupayakan adanya penetapan bersama dalam menentukan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di­pro­duksi kebun rakyat di dae­rah setempat.

“Salah satu alasan ke­napa hal tersebut kami upayakan yakni karena harga jual TBS kebun rak­yat yang tidak stabil. dari sekian masalah yang terjadi permasalahan harga tandan buah segar (TBS) masih belum terselesaikan,” kata Ketua Apka­sindo Pesisir Selatan, Afrizal Kirun, Senin (20/5).

Selain itu, lanjutnya juga karena regulasinya telah ada yakni Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/PERMENTAN/KB.120/1/2018 tentang Pedoman Pe­netapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Pekebun.

Menurutnya, peluang penetapan harga TBS kelapa sawit kebun rakyat sa­ngat terbuka karena pada permentan tersebut tidak dibedakan antara TBS kebun kelapa sawit plasma dengan TBS kebun kelapa sawit rakyat.

“Jika penetapan harga terlaksana maka harga akan lebih berpihak kepada petani, karena pada pe­laksanaannya semua unsur dihadirkan mulai dari perwakilan petani, peme­rintah dan perusahaan de­ngan beberapa ketentuan, sehingga naik turun harga tidak bisa dilakukan sepihak seperti saat ini,” jelasnya.

Selain masalah harga tandan buah segar (TBS) permasalahan seperti pem­bibitan, kata dia. penggunaan bahan kimia yg berbahaya, penurunan pro­duktivitas dan teknik pemupukan yang dilakukan oleh para petani juga menjadi permasalahan saat ini.

“Maka dari itu perlunya kerja sama dari pemerintah dengan para petani untuk mencarikan solusi yang tepat agar kedepannya Petani Kelapa Sawit lebih baik lagi dan sejalan dengan pemerintah. Untuk itu, penetapan harga mesti harus diperjuangkan karena puluhan ribu ma­syarakat di Pesisir Selatan menggantungkan hidup­nya sebagai petani kelapa sawit,” tutupnya. (rgr)

Exit mobile version