Bimtek Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Supardi: Peluang Bisnis Makanan Khas Daerah Menarik untuk Dikembangkan

MEMBUKA BIMTEK--Ketua DPRD Sumbar, Supardi membuka Bimbingan Teknis Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) angkatan terakhir di Hotel Mangkuto Payakumbuh Sabtu (18/5).

PAYAKUMBUH, METRO–Payakumbuh kaya akan kulinernya. Karena itu, jika dikelola serius dengan memanfaatkan era digital, tentunya Payakumbuh me­miliki potensi besar me­ngem­bangkan kekayaan kulinernya yang beragam variasi dan spesifik.

Hal ini disampaikan Ke­tua DPRD Sumbar, Supardi saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) angkatan terakhir di Hotel Mangkuto Payakumbuh Sabtu (18/5). Da­lam kesempatan itu Ketua DPRD Sumbar, memotivasi kaum ibu-ibu peserta Bim­tek untuk terus mening­kat­kan kapasitasnya dalam pem­buatan kuliner.

“Kaum ibu yang membuka usaha penganan kue di Kota Payakumbuh harus me­ngupgrade kemam­puan­­­nya di segi kemasan dan pemasaran produknya. Dengan kemasan yang bagus, maka pasar bagi pro­duk ibu-ibu lebih terbuka lebar, apalagi penganan kue yang ibu-ibu juga merupakan kuliner khas Payakumbuh,” ungkap Supardi

Kata Supardi, Payakumbuh banyak miliki aneka kue khas atau spesifik, seperti galamai, wajik, kipang, Bareh Randang dan lainnya. “Sayangnya kita lebih menyukai kue-kue modern, pada hal jika dikelola dengan lebih baik, bukan tidak mungkin kuliner khas Payakumbuh ini bisa mendunia,” jelas Supardi.

Penganan kue yang ada Payakumbuh dan Sumbar umumnya cukup enak dan punya cita rasa yang menggugah selera. “Saya pernah membawa tamu dari Turki dan menyuguhkan goreng tongkang dan go­reng pisang, mereka sangat menyukainya. Untuk itu, kita harus fokus membuat kreasi, karena kuliner itu terus berkembang, termasuk cara penjualannya dan cara pengemasan,” beber Supardi.

Dengan memanfaatkan era digital, dengan memviralkan kuliner atau kue-kue yang sebenarnya sudah banyak dikenal ma­syarakat tentu akan diburu pembeli.

“Payakumbuh punya potensi pengembangan kulinernya. tinggal keseriusan kita bersama untuk menjadikan kuliner Payakumbuh dikenal dunia. Saatnya Payakumbuh men­jadi kota tujuan, bukan kota persinggahan,” ungkap Supardi.

Sementara itu, Ketua Pelaksana bimtek dari Dinas Sosial Sumbar, M Sampurno AKS menyebut kegiatan pelatihan pembuatan kue ini seharusnya bermanfaat untuk WRSE. Ka­rena pada.akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bimtek bagi WRSW pa­da tahun 2024 ini digelar sebanyak 10 angkatan. Ma­sing-masing angkatan berjumlah 75 peserta. Saat ini sudah ada 750 alumni bim­tek WRSE di Kota Payakumbuh. (hsb)

Exit mobile version