Bantuan yang diberikan menurutnya, tidak ada artinya dibandingkan kesedihan dan penderitaan korban bencana. “Namun, bantuan ini sedikit membantu meringankan beban korban bencana dan membantu mereka melewati masa sulit dan beraktivitas kembali,” terangnya.
Dandy mengungkapkan, Perwakilan BI menyalurkan bantuan sebesar Rp300 juta untuk korban bencana di Sumbar. Bantuan ini dalam bentuk CSR, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Program ini hadir berupa bantuan yang disiapkan apabila terjadi bencana. “Total yang disalurkan hari ini baru Rp20 juta, tanggal 14 Mei 2024. Sisanya dari Rp300 juta disalurkan mulai besok (hari ini) dalam bentuk barang kebutuhan bencana,” terangnya.
Dandy berharap, bencana yang terjadi tidak memberikan efek yang berdampak mengganggu perekonomian. Upaya yang perlu dilakukan, selain memberikan bantuan materil juga perlu ada edukasi kepada masyarakat.
“Edukasi perlu disampaikan kepada masyarakat agar ekonomi masyarakat terus bergerak, jangan hanya berdiam diri menunggu bantuan. Salah satu upaya menggerakkan ekonomi dengan menyalurkan bantuan ini,” terangnya.
Sementara, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, apa yang telah dilakukan industri jasa keuangan di Sumbar yang tergabung dalam FK IJK Sumbar ini wujud kepedulian dan perhatian yang lebih tinggi terhadap permasalahan yang dialami masyarakat saat musibah bencana terjadi di Sumbar. “Mudah- mudahan bantuan yang diberikan untuk korban jadi amal bagi kita semua,” ucap Mahyeldi.
Mahyeldi mengapresiasi kepedulian Bank Nagari, BUMN, dan perusahaan-perusahan serta komunitas-komunitas masyarakat Sumbar dan perantau membantu korban bencana. Dengan kepedulian yang cukup besar ini, sehingga keperluan korban bencana dapat terfasilitasi semuanya.(fan)
















