PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan pelayanan kelistrikan diseluruh wilayah Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan keandalan sistem infrastruktur ketenagalistrikan melalui pembangunan Gardu Induk 150 kV Ujung Gading di Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah melalui Unit Pelaksana Proyek Sumatera Bagian Tengah 2 melakukan sosialisasi rencana pembangunan Gardu Induk 150 kV Ujung Gading untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tinggi dan permintaan listrik yang mengalami peningkatan setiap tahunnya di wilayah Pasaman Barat.
Acara dibuka oleh Camat Kecamatan Koto Balingka, Makmur Hidayat, ST serta dihadiri oleh Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi, Hendra Suteni, Wali Nagari Parit, Arief Budiman, SE, warga pemilik lahan, Danramil dan Kapolsek Koto Balingka serta Aparatur Kecamatan Koto Balingka dan Nagari Parit di Aula Rapat Kantor Camat Kecamatan Koto Balingka pada Selasa (30/04).
Hendra Suteni menjelaskan, pembangunan GI 150 kV di lokasi tersebut sudah melalui berbagai pertimbangan. Salah satunya, untuk mendekati pusat beban karena di wilayah Ujung Gading saat ini belum ada Gardu Induk. Selama ini juga kebutuhan listrik di wilayah Ujung Gading dan sekitarnya dipasok dari 20 kV GI 150 kV Simpang Empat yang beroperasi di Simpang Empat Pasaman Barat.
Lebih lanjut Hendra Suteni menjelaskan, “Adapun Fungsi Gardu Induk, sebagai switching/pensaklaran saluran tenaga listrik (lebih fleksibel dalam melakukan pemeliharaan, tidak mengganggu pelayanan ke pelanggan, sebagai sarana pengukuran dan pengamanan sistem penyaluran tenaga listrik (gardu induk di lengkapi dengan peralatan pengukuran/metering dan pengamanan dari kerusakan akibat gangguan, pengukuran dan pengamanan lebih kuat, pelayanan Listrik ke Pelanggan semakin handal, gangguan mendadak tidak mengganggu jalur supply listrik utama, dan masih bisa beroperasi dengan 2 tulang punggung/backbone, supply ke pelanggan masih bisa dilakukan secara optimal.” Ujarnya.
“Bila GI dibangun di Ujung Gading, diharapkan pelayanan listrik kepada masyarakat bisa lebih andal. Termasuk untuk mendukung perkembangan investasi dan pengembangan ekonomi wilayah. Karena saat ini supply dari 20 kV dari GI 150 kV Simpang Empat tidak mencukupi karena jarak yang terlalu jauh”, lanjut Hendra.
Sementara itu, Erik Winada selaku Asisten Manager Pertanahan dan ROW PLN UIP Sumbagteng juga menjelaskan bahwa “Pembangunan gardu induk nanti akan menggunakan lahan/tanah warga setempat. Bapak Ibu tidak usah khawatir, pihak PLN akan mengganti semua lahan yang terpakai sesuai dengan ketentuan serta dalam pemasangan kabel SUTT apabila ada pohon milik warga yang dilalui jalur tersebut juga akan diganti,” kata Erik
“Namun dalam menentukan nominal atau jumlah ganti rugi yang akan diterima oleh warga yang terdampak pembangunan akan ditentukan terlebih dahulu oleh Tim dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), yang dalam hal ini kemungkinan dalam waktu dekat pihak dari KJPP bersama PLN akan melakukan sosialisasi kembali untuk membahas perhitungan ganti rugi tersebut”, kata Erik diakhir pemaparannya.
Sementara itu, Makmur Hidayat, ST Selaku Camat Koto Balingka mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada pihak PLN atas rencana pembangunan GI 150 kV Ujung Gading di wilayah kerjanya.
“Kami selalu pemerintah daerah menyambut baik rencana pembangunan proyek PLN di daerah kami. Untuk itu kami berharap masyarakat khususnya warga di Kecamatan Koto Balingka ini untuk mendukung serta bersikap kooperatif terhadap pihak PLN dalam proses pembangunan karena ini demi kepentingan kita bersama,” ujar Makmur.(*)