Kakao Sumbar Belum Dikelola Maksimal

PADANGPARIAMAN, METRO– Hingga kini tanaman kakao (cokelat) petani pada beberapa nagari dalam Kabupaten Padangpariaman, Sumbar belum dikelola secara maksimal. Kondisi demikian terjadi, karena berbagai persoalan mulai dari biaya perawatan tinggi dan persoalan hama yang menyerang buah kakao para petani tersebut.
Melihat kondisi demikian, Camat Enam Lingkung, Irsyaf Bujang telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat petani kakao yang ada dalam kecamatan agar tanaman kakao tersebut dapat menghasilan buah yang bagus untuk kemajuan ekonomi para petani. “Saya melakukan demikian, karena tanaman kakao di kecamatan ini cukup banyak,” kata Irsyaf Bujang.
Katanya, saat tanaman kakao masyarakat yang tidak terawat lagi, harus dilakukan perbaikaan dengan melakukan sambung samping. Namun demikian dirinya meminta pihak terkait di lingkungan Pemkab Padangpariaman turun ke lapangan untuk terus memantau dan jangan henti melakukan pembinaan kepada petani kakao.
”Sebab, masyarakat petani di kecamatan ini telah lama menanam tanaman kakao, tapi sampai sekarang hasilnya yang didapatkannya belum maksimal. Padahal, kalau kita leihat rata-rata petani kakao di kecamatannya memiliki 150 batang pohon, kalau terawat secara maksimal otomatis ekonomi masyarakat tersebut meningkat,” ujarnya.
Kemudian lagi katanya, ia dari pihak kecamatan telah turun ke tengah-tengah masyarakat dalam memberikan sosialisasi dan memotivasi para petani kakao agar jangan sampai malas merawat tanamannya.
”Budaya malas harus dikikis dari petani kakao, sehingga ekonomi dan tanaman kakaonya menghasilan nilai ekonomi yang dapat meningkatkan kehidupan ekonominya. Saya yakin dan percaya kalau masyarakat tersebut yakin dengan usahanya ekonominya pasti sejahtera, apalagi kalau mereka telah ada tanaman kakao sebanyak 1 500 batang per petani,” tandas Irsyaf Bujang mengakhiri. (efa)

Exit mobile version