Gandeng Damkar dan PMI, PLN Tingkatkan Edukasi Pegawai Tentang Tanggap Darurat dan Peduli Sesama

Guna meningkatkan kesadaran, kesigapan dan kecakapan dalam menghadapi bencana kebakaran, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) mengadakan edukasi K3 dan simulasi tanggap darurat kebakaran dipandu Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, serta turut mengundang seluruh pegawai dari PLN UIP Sumbagteng. Kegiatan yang diselenggarakan di halaman kantor PLN UIP Sumbagten ini, diharapkan mampu memberikan refreshment terkait pemahaman dan pengetahuan dasar penanggulangan keadaan darurat bencana kebakaran serta evakuasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) bagi seluruh pegawai PLN UIP Sumbagteng, sehingga dimanapun dan kapanpun bencana kebakaran terjadi dapat dengan cepat ditanggulangi untuk meminimalisir kerugian baik jiwa maupun materiil.

Materi pengetahuan dasar tanggap bencana kebakaran yang disampaikan Tim Damkar Kota Pekanbaru menjelaskan mengenai bahaya dan pemicu kebakaran dapat terjadi. Ada 3 (tiga) unsur yang menjadi komponen terbentuknya api atau biasa disebut segitiga api, yaitu: material mudah terbakar, panas, dan oksigen. Untuk melakukan pemadaman api diperlukan pemutusan salah satu komponen dari segitiga api tersebut. Selain itu ditambahkan penjelasan mengenai bahan-bahan pemadam api yang digunakan sesuai dengan penyebab kebakaran terjadi. Pengetahuan dasar tentang api dan kebakaran diberikan guna memahami cara mengantisipasi bahaya kebakaran dan cara memadamkan api secara tepat. Setelah pengetahuan dasar mengenai api dan kebakaran diberikan, selanjutnya dilakukan simulasi bagaimana cara memadamkan kebakaran pada kebocoran tabung gas rumah tangga menggunakan tangan kosong, pemadaman api secara tradisional dengan menggunakan karung goni, serta pemadaman api dengan alat pemadam api modern dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berbahan dry powder dan CO2.

Setelah penyampaian materi, pegawai PLN UIP Sumbagteng diberikan kesempatan untuk mempraktikan cara pemadaman api secara langsung, sekaligus mengaplikasikan teori yang telah diberikan. Para pegawai sangat antusias dan bersemangat untuk mencoba melakukan pemadaman api secara bergantian, namun ada juga pegawai yang masih takut dan khawatir dalam memadamkan api. Satu per satu pegawai secara bergantian mencoba memadamkan api menggunakan tangan kosong, karung goni, dan APAR. Ada yang tanpa kesulitan langsung dapat memadamkan api dan ada pula yang baru dapat memadamkan api melalui beberapa kali percobaan. Setelah mendapatkan pengetahuan dan melakukan pemadaman api secara langsung diharapkan seluruh pegawai dapat dengan sigap dan tepat menghadapi situasi tanggap darurat kebakaran saat terjadi.

Dalam kegiatan ini juga disampaikan refreshment terkait evakuasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) agar dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan ancaman kesehatan yang ditimbulkan akibat aktivitas pekerjaan maupun force majure.

General Manager PLN UIP Sumbagteng, I Njoman Surjana D mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan me-refresh kesiapan serta kewaspadaan terhadap keadaan darurat seperti kebakaran, kecelakaan, serta hal lain yang tidak diinginkan. “Melalui kegiatan yang diselenggarakan secara kontinyu ini diharapkan agar rekan-rekan disini semakin sigap dan waspada dalam menghadapi dan mengatasi bahaya, risiko kebakaran dan kecelakaan,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Budi Warman, selaku Manager K3L PLN UIP Sumbagteng berharap dengan adanya simulasi ini dapat mencegah kepanikan pegawai ketika benar-benar menghadapi kondisi darurat. “Tujuan dilakukan simulasi ini, harapannya ketika menghadapi situasi darurat tidak panik,” ujarnya.

Lain daripada itu, diselenggarakan juga kegiatan Donor Darah yang difasilitasi oleh PMI Kota Pekanbaru guna semakin menumbuhkan rasa kepedulian pegawai kepada sesama manusia.

Ditemui diakhir kegiatan, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Sumbagteng, Hendra Suteni menyambut baik rangkaian kegiatan yang telah diselenggarakan. “Alhamdulillah kegiatan hari ini dapat berjalan dengan baik. Simulasi ini dapat menguji, mengevaluasi kembali pengetahuan pegawai tentang penggunaan peralatan. Jangan sampai ketika dihadapkan kondisi darurat, tidak tahu caranya sehingga malah mencelakakan diri sendiri,” pungkasnya.(*)

Exit mobile version