Berdasarkan sektor ekonomi, menurut Untung Santoso, penyaluran kredit Bank Umum terbesar pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran yaitu sebesar Rp 17,20 triliun dengan rasio NPL 3,35 persen, kemudian disusul oleh industri Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp10,49 triliun dengan rasio NPL 2,05 persen
“Sementara penyaluran kredit pada sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, yang merupakan sektor pendukung pariwisata Sumatera Barat, mencapai Rp. 1,01 triliun dengan NPL 2,49 persen,” katanya.
Pada Industri Pasar Modal, dikatakan Untung Santoso, jumlah Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan. Pada posisi Juli 2023, total SID berjumlah 159.544 investor yang tumbuh sebesar 22,20 persen (yoy), dengan total SID saham mencapai 69.402 Investor, yang tumbuh sebesar 19,66 persen (yoy), dengan total nilai transaksi s.d. Juli 2023 adalah sebesar Rp 6,32 triliun.
“Demografi investor Pasar Modal di Sumbar didominasi oleh investor dengan usia 18 sampai dengan 25 tahun yang mencapai 39,50 persen dengan total aset sebesar Rp 32,17 miliar, kemudian usia 26 hingga 30 tahun sebanyak 28,39 persen dengan total aset sebesar Rp 90,20 miliar,” ungkap Untung Sansoso.
Untuk Industri Keuangan Non Bank, khususnya Perusahaan Pembiayaan, pembiayaan yang disalurkan posisi Juli 2023 mengalami pertumbuhan 13,49 persen (yoy) menjadi sebesar Rp5,15 triliun, dan Non Performing Financing (NPF) mengalami perbaikan menjadi 2,85 persen dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 2,99 persen.
“Pada Januari sampai dengan Juli 2023, KOJK Sumbar telah menyelenggarakan 21 kegiatan edukasi dengan sasaran peserta meliputi masyarakat umum, pelajar, pelaku UMKM, penyandang disabilitas serta perempuan dan Ibu Rumah Tangga. Kegiatan edukasi tersebut dilakukan dengan target meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tugas OJK, produk dan layanan industri jasa keuangan, serta waspada investasi ilegal,” kata dia.
Di bidang pelindungan konsumen, dikatakan Untung Santoso, dari Januari sampai dengan Juli 2023, pada Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) tercatat sebanyak 1.776 layanan masyarakat yang berdomisili di Sumbar. (rgr)