Jaga Stabilisasi Pangan, Pemerintah Kirim 200 Ton Beras ke Aceh

JAKARTA, METRO–Pemerintah melakukan pengiriman beras ke Pro­vinsi Aceh melalui Tol Laut Patimban. Dalam pengiriman tahap pertama ini, telah diberangkatkan 10 kontainer dengan muatan 200 ton beras yang akan di­kirim ke Malahayati dan Lhoksumawe, Provinsi Aceh.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo mengatakan, pengiriman beras ini dilakukan guna menjaga ketersediaan dam stabilisasi pangan di seluruh Indonesia. Khususnya, bagi di daerah-dae­rah perbatasan dan terluar.

“Pengiriman pangan ini akan terus dilakukan secara rutin guna menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan di seluruh Indonesia,” kata Arief dalam ke­terangan resmi, Selasa (18/10).

Arief menjelaskan, beras yang dikirimkan tersebut merupakan bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Bulog yang di­penuhi dari gudang Bulog Cabang Cirebon dan Gu­dang Bulog Cabang Indramayu, masing-masing sebanyak 100 ton.

“Hal ini merupakan ba­gian dari optimalisasi dan pemanfaatan CBP, di mana tujuan pemanfaatan CBP diantaranya untuk stabilisasi harga antar waktu antar wilayah, menekan inflasi, dan menjaga kualitas gizi masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan pengiriman pangan pertama di Pelabuhan Patimban ini, menurut Arief, merupakan hasil kerja sama antara NFA, Kemenhub, Kemendag, Pemprov Jawa Barat, Bulog, Otoritas Pelabuhan Internasional Patimban, serta stakeholder pangan lainnya.

“Hal ini juga selaras dengan semangat kolaboratif sesuai arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo bahwa pemerintah harus memiliki sense of crisis dalam menghadapi ber­bagai krisis yang melanda dunia global saat ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, Arief berharap, pelabuhan Internasional Patimban dapat terus aktif mengirimkan lebih banyak komoditas pangan dengan trayek tujuan yang lebih luas ke seluruh wila­yah Indonesia. Ia juga mendukung Pelabuhan yang diresmikan tahun 2020 ini untuk menjadi pusat bagi pendistribusian pangan ke seluruh Indonesia.

“Kedepannya kita akan dorong Patimban menjadi pusat pengiriman komoditas pangan khususnya hasil pangan Jawa Barat,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan La­ut Kementerian Perhubungan mengatakan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar instansi dan lembaga dalam menyukseskan pendistribusian logistik melalui penyelenggaraan konektivitas Tol Laut.

Ia menyebut, 200 ton beras yang dikirim melalui tol laut menggunakan KM. Kendhaga Nusantara 14 yang melayani trayek T-1 dengan rute pelayanan Tanjung Priok – Patimban – Lhoksumawe – Malahayati – Patimban – Tanjung Priok.

“Kemenhub berkomitmen untuk terus membantu dalam pendistribusian logistik utamanya Barang Pokok dan Penting (Bakpokting) ke seluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah wilayah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan (T3P) dari sisi ang­kutan barang di laut,” ujar Capt. Hendri. (jpc)

Exit mobile version