Antisipasi Lonjakan Harga Awal Tahun, 100 Ton Beras Digelontorkan ke Pasar-pasar

PADANG, METRO – Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sumbar akan menggelontorkan beras sebanyak 70-100 ton beras jenis medium dan premium per hari ke pasar-pasar besar di awal 2019. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan harga di awal tahun.
Kepala Bulog Divre Sumbar, Suharto Djabar menyebutkan, kebijakan melakukan operasi pasar setiap hari untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan beras akibat musim hujan yang masih berlangsung. Selain itu, dinamika tahun politik juga menjadi salah satu alasan bagi Bulog untuk menjamin ketersediaan beras.
”Harapan kita setiap hari ada 100 ton (beras), Bulog sendiri siap dengan stok 15 ribu ton cukup hingga Idul Fitri,” ujar Suharto saat pelepasan operasi pasar di Gudang Bulog Pampangan, Kamis (3/1).
Suharto menyebutkan, angka cadangan beras sebanyak 15 ribu ton yang saat ini tersimpan di gudang bisa saja bertambah bila kebutuhan di lapangan meningkat. Bulog Divre Sumbar berencana menambah 10 ribu ton beras dari Jawa Timur dan Jawa Barat bila memang cadangan eksisting tak sanggup memenuhi permintaan pasar.
Suharto menjelaskan, beras premium merupakan beras lokal yang didatangkan dari Sumbar, Lampung, dan Indramayu. Sementara beras medium juga didatangkan dari dalam negeri plus beras impor dari Thailand dan Vietnam. Masyarakat bisa membeli beras hasil operasi seharga Rp 8.600 per kilogram (kg) untuk jenis medium dan Rp 9.600 per kg untuk jenis premium.

Operasi pasar yang dilakukan Bulog Divre Sumbar terutama akan menyasar pasar-pasar besar seperti Pasar Raya, Pasar Siteba, dan Pasar Lubuk Buaya di Kota Padang. Di daerah lain, operasi pasar juga menyentuh Pasar Bawah di Bukittinggi, dan Pasar Modern di Solok
”Kita juga akan melakukan pendistribusian beras ke perumahan dan permukiman kategori menengah ke bawah,” kata Suharto pula.

Bulog juga menggandeng pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan harga pangan. Sepanjang tahun 2018, inflasi Sumbar berhasil dijaga rendah lantaran harga beras yang stabil. Suharto berharap harga beras bisa tetap stabil sepanjang 2019 sehingga inflasi tetap terjaga rendah. (mil)

Exit mobile version