Warga Pampangan Bertekad Dirikan Koperasi Syariah

Kelompok masyarakat Pampangan yang tergabung dalam kelompok Mawar dan Melati bersama pengurus LAZ Semen Padang. Kelompok usaha ini kini bergerak diberbagai usaha kecil.

PAMPANGAN, METRO–Taraf ekonomi masyarakat yang masih belum stabil, membuat sebagian warga harus terlibat dengan rentenir alias lintah darat. Hubungan ini terpaksa mereka jalin dengan penuh keterpaksaan, untuk dapat terus menjalani kehidupan. Hal inilah yang dialami warga Pampangan, Kecamatan Lubukbegalung. Di tengah hiruk-pikuk pekerjaan yang mereka jalani sehari-hari, mereka terus dihantui dengan keberadaan rentenir.

Bagi warga, rentenir adalah penyelamat kehidupan mereka meski harus terlilit hutang yang sulit dibayangkan bunganya. Namun, jika tak melakukan pinjaman dengan rentenir ini, tak ada lagi pihak yang mampu memberikan pinjaman dengan mudah dan tanpa basa basi.

Kelompok masyarakat Pampangan yang tergabung dalam kelompok Mawar dan Melati, kini sudah merasa senang bisa terlepas dari para rentenir. Selama ini, mereka mengaku sering berhubungan dengan rentenir untuk menambah modal usaha.

Tapi setelah mendapatkan bantuan modal usaha dari program Peduli Ekonomi Komunitas (PEK) Lembaga Amil Zakat (LAZ) PT Semen Padang, kini mereka tak lagi berhubungan dengan rentenir. Bahkan kini mereka sudah mampu menyisihkan uang dari usaha yang mereka jalani, untuk membantu sesama anggota kelompok.

“Sekarang kami sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri dan bahkan bisa membantu sesama anggota kelompok. Sebelumnya, kita terpaksa meminjam ke rentenir karena urusannya gampang tapi bunganya mencekik,” ujar Kurniatul Aini, Ketua Kelompok Komunitas Melati.

Kurniatul menambahkan, bantuan yang mereka terima dari LAZ Semen Padang tidak hanya dalam bentuk modal usaha, tetapi juga bermacam-macam bentuk pelatihan hingga cara mengatur keuangan. Sejak berdiri sekitar dua tahun yang lalu, kelompok Melati sudah mampu mendirikan koperasi kecil-kecilan yang dapat membantu anggota yang kesulitan dalam menjalankan usahanya dengan uang iuran yang mereka sisihkan setiap minggunya.

“Sebelumnya kita pernah mendapatkan bantuan uang, tapi hanya sebentar uang habis karena kita tidak tahu cara mengelolanya seperti apa. Tapi kalau bantuan yang diberikan LAZ, mereka tidak lepas tangan begitu saja dan mereka terus memberikan pendampingan sampai kelompok kami bisa sukses dan mandiri,” sambung ibu yang sekarang berjualan pecal di kawasan Pampangan.

Bahkan ia mengatakan, salah seorang anggotanya sudah ada yang memasarkan masakannya berupa rakik maco, rakik kacang, serundeng dan keripik balado ke Arab Saudi. Menurutnya, hal seperti ini sangat positif sekali karena selain bisa membantu perekonomian keluarga juga bisa membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Penanggung jawab program PEK LAZ Semen Padang, Akmal Ahmad mengatakan, LAZ Semen Padang memang telah menganggarkan sebesar Rp 400 juta pertahun untuk dua daerah yaitu di Limau Manis Selatan dan Pampangan. “Dalam penyaluran program ini, LAZ Semen Padang membentuk empat komunitas yaitu komunitas ibu-ibu penjual penganan, komunitas komputer, komunitas bengkel sepeda motor dan komunitas menjahit,” ujarnya.

Sementara Kepala Pelaksana Harian LAZ Semen Padang M. Arif mengatakan, dalam menyalurkan zakat dari karyawan PT Semen Padang ini, LAZ langsung melakukan survey langsung ke seluruh daerah yang belum tersentuh bantuan program dari pihak lain. Terkait dengan rencana kelompok Mawar dan Melati yang ingin mendirikan Koperasi Syariah, ia menyambut positif dan akan terus mendukung rencana tersebut.

Bahkan, LAZ Semen Padang akan mendirikan pujasera yang akan menjadi tempat para anggota kelompok yang telah dibina untuk menjual hasil kreasinya, sehingga dapat lebih dikenal dan dinikmati orang banyak. (ren)

Exit mobile version