Pertamina Ancam Stop Pasok SPBU Nakal

SOLAR HABIS--SPBU di Jalan Gresikan, Surabaya, memasang tanda bertulisan habis untuk pengisian bahan bakar solar, Senin (18/10).

JAKARTA, METRO–Pihak Polri-TNI berhasil menindak penyalahgu­na­an solar subsidi di beberapa daerah di Indonesia. Penyelewengan tersebut diantaranya berupa modifikasi tangki, solar oplosan, hingga penimbunan.

Terkait hal ini, Vice Pre­sident Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman me­nyampaikan bahwa sepanjang tahun 2021, pihaknya juga telah memberikan sanksi kepada kurang le­bih 100 SPBU nakal yang terbukti melakukan penyelewengan.

 Pelanggaran yang di­tindak adalah pengisian solar subsidi dengan jeriken tanpa surat rekomendasi, pengisian ke kendaraan modifikasi, penyelewe­ng­an pencatatan atau administrasi, serta melayani pe­ngisian atau transaksi di atas 200 liter.

Dalam memberikan e­fek jera kepada para pe­ngusaha SPBU, Pertamina juga memberikan sanksi secara langsung berupa penghentian pasokan hingga ke tahap penutupan SPBU. “Ja­di ini berlaku pa­da seluruh SPBU/SPBN yang lain jika terbukti kuat melakukan penyelewe­ng­an solar bersubsidi yang bisa merugikan negara dan masyarakat,” kata dia da­lam keterangannya, Minggu (3/4).

“Pertamina juga akan terus berkoordinasi intens dengan Polri dan TNI untuk menindak tegas pe­nyimpangan penyaluran solar yang tidak sesuai dengan regulasi,” jelas Fajriyah.

Seperti diketahui bersama, bahwa solar bersubsidi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014. Pengguna yang berhak atas solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan berplat hitam untuk mengangkut orang atau ba­rang, kendaraan untuk la­yanan umum, seperti ambulance, pemadam keba­karan, pengangkut sampah dan kendaraan berplat ku­ning.

Kendaraan yang masuk kategori berhak atas solar subsidi perlu memperlihatkan surat verifikasi dan rekomendasi dari SKPD terkait. “Untuk kendaraan pengangkut hasil tambang dan perkebunan dengan roda lebih dari 6 bukan merupakan kenda­raan yang berhak menggunakan solar subsidi, sehingga diharapkan mereka menggunakan solar non subsidi seperti Pertamina Dex atau Dexlite,” tandas dia. (jpc)

Exit mobile version