Hampir Dipastikan Kuota Solar Subsidi 2022 Jebol

Ilustrasi BBM soalar habis di SPBU.

JAKARTA, METRO–Solar subsidi menjadi polemik dalam beberapa pekan terakhir. Pasalnya, di sejumlah daerah terjadi kelangkaan stok yang menyebabkan antrean panjang di SPBU.

Untuk diketahui, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menugaskan kepada PT Pertamina dan PT AKR Corporindo Tbk untuk menyalurkan 15,1 juta kiloliter (kl) Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar pada tahun ini.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati menjelaskan bahwa untuk realisasi Pertamina pada Januari sebesar 1.346.265 kl dan AKR 11.129 kl dari kuota yang tersedia 1.233.663 kl. Pada Februari, realisasi Pertamina sebesar 1.217.864 kl dan AKR 9.962 kl dari kuota tersedia 1.146.944 kl.

 “Terlihat bahwa realisasi dari Januari-Maret sudah melampaui kuota yang ada, secara perhitungan di Januari itu over-kuota sudah lebih 10 persen,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (29/3).

Kemudian, untuk periode 1-27 Maret realisasi solar subsidi Pertamina sebanyak 1.203.383 kl dan AKR 8.270 kl dengan kuota yang disediakan 1.118.917. Jadi, total realisasi secara year to date untuk Pertamina 3.767.512 kl dan AKR 29.360 kl. Angka tersebut over-kuota sebanyak 297.347 kl dari 3.499.525 kl.

“Artinya pada triwulan pertama ini kita melihat ada over-kuota dan ini apabila kegiatan ekonomi terus meningkat, maka kuota BBM yang ditetapkan 15,1 juta kl mungkin tidak akan mencukupi sampai dengan akhir tahun,” terang dia.

Adapun, kata dia kenaikan ini dimulai sejak akhir tahun 2021, sebab pandemi Covid-19 mulai terkendali dan kegiatan masyarakat pun kembali berjalan. Tren kenaikan ini pun masih terus berlangsung sampai sekarang.

“Tren konsumsinya terjadi pada saat ini, artinya terus meningkat. Pada Maret ini masih tinggi,” pungkas Erika. (jpc)

Exit mobile version