LIMAPULUH KOTA, METRO–Mendukung pemerintah untuk mempercepat pengembangan digitalisasi ekonomi daerah di Sumbar,PT Bank Nagari melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemkab Limapuluh Kota, Jumat (24/9). Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari, Muhamad Irsyad dan Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin kompak bekerja sama.
Penandatanganan MoU pengembangan digitalisasi ekonomi daerah dengan Pemkab Limapuluh Kota juga bersamaan dengan launching atau peluncuran e-retribusi tempat rekreasi, e-retribusi KIR dan peluncuran kredit super mikro Melawan Rentenir Daerah Minang (MaRandang).
Selain Dirut Bank Nagari dan Bupati, turut hadir Ketua DPRD Provinsi Sumbar, Supardi, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama, Kepala Kantor OJK Sumbar, Yusri, jajaran Direksi dan Komisaris Bank Nagari.
Dirut Bank Nagari, M Irsyad mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan Pemkab Limapuluh Kota merupakan wujud dari program transformasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang bertujuan untuk mewujudkan BPD sebagai Bank yang berdaya saing tinggi, serta berkontribusi bagi perekonomian daerah.
“Maka dari itu kami dari Bank Nagari terus melaksanakan perjanjian kerjasama atau MoU dengan seluruh Kabupaten dan Kota di Sumbar dalam rangka mengembangkan digitalisasi ekonomi daerah,” jelasnya.
Kata M Irsyad, kerja sama yang dilakukan bersama Pemkab Limapuluh Kota meliputi peluncuran e-retribusi tempat rekreasi, e-retribusi KIR dan peluncuran kredit super mikro MaRandang.
Bank Nagari bekerja sama dengan Pemda se Sumbar telah melakukan digitalisasi atau elektronifikasi pengelolaan keuangan daerah, baik sisi pengeluaran maupun sisi penerimaan daerah. Di sisi pengeluaran, Bank Nagari telah mengimplementasikan aplikasi SP2D Online pada Pemerintah daerah se Sumbar.
Sedangkan dari sisi penerimaan, Bank Nagari juga telah mengimplementasikan layanan Cash Management System (CMS), E Retribusi, host to Host PBB, Pajak Daerah Online dan Samsat online di Kabupaten/Kota se Sumbar.
“Sistem e-retribusi yang saat ini kami rancang sudah mengakomodir transaksi non-tunai berbasis QRIS yang mana Bank Nagari sudah mendapatkan izin Bank Indonesia terkait layanan QRIS,” ujar M Irsyad.
Lebih lanjut disampaikan, saat ini posisi QRIS Bank Nagari per Agustus 2021 meliputi total merchant sebanyak 13.761, transaksi sebesar 268.531, dan nominal transaksi sebesar Rp 42 miliar.
Sementara itu kantor Cabang Limapuluh Kota dan Payakumbuh terdapat sejumlah kantor pelayanan yakni kantor Capem Pasar Ibuh, Danguang-Danguang, Pangkalan, kantor Kas Bupati Sarilamak, kantor Kas RSUD Adnan WD, Lareh Sago Halaban, kantor Payment Point Samsat Kota Payakumbuh dan Lima Puluh Kota, kantor Payment Point KPP Pratama, dan kantor Payment Point RSUD Suliki.
“Kemudian di kantor cabang Payakumbuh terdapat beberapa kantor pelayanan yakni kantor Capem Syariah Padangpanjang,” tutur Irsyad.
Untuk neraca Kantor Cabang Payakumbuh (konsolidasi) per 31 Agustus 2021 di antaranya total aset sebesar Rp 1.324.089.000, laba sebesar Rp 42.718.000, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 874.310.000, dan kredit sebesar Rp 1.314.979.000.
Bupati Limapuluh Kota Safaruddin mengucapkan terima kasih kepada Bank Nagari yang telah berkerjasama dalam pengembangan digitalisasi ekonomi daerah. Pihaknya sesuai dengan visi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) telah mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah.
Untuk itu pihaknya menyusun program kerja bersama sejumlah pihak di antaranya program super mikro MaRandang yang ditambah dengan program Basalangan Tanpa Boro (Balabo) dimana ada satu BPR yang menyertakan modal.
Program kedua yakni Tabungan Pelajar Lima Puluh Kota (Tapeliko) yang bertujuan agar setiap pelajar berjenjang mempunyai akses ke perbankan, dan program warung pangan mandiri (Warung Paman) untuk memenuhi kebutuhan pangan di nagari tersebut yang diharapkan terkoneksi dengan perbankan.
Safaruddin berharap seluruh stakeholder terkait dapat memberikan dukungan secara maksimal pada program kerja yang telah disusun oleh TPAKD Lima Puluh Kota sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah. (r)




















