PADANG, METRO–Krisis ekonomi global ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat Sumbar akan kendaraan. Meski menagalami penurunan, namun tidak terlalu signifikan.
Hal ini diakui Direktur lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol Eddy Djunaedi. Katanya, dari penerbitan BPKB di tahun 2015, memang menurun dari tahun sebelumnya.
”Tahun ini, penerbitan BPKB kendaraan baru itu sekitar 11 ribu tiap bulannya. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya penurunannya terjadi sekitar 3-5 persen. Dan ini tidak terlalu signifikan,” ungkapnya kepada POSMETRO, Kamis (3/9).
Menurut Eddy, dari data tersebut membuktikan ekonomi masyarakat di Sumbar masih cenderung stabil (fluktuatif).
Dijelaskannya, penurunan daya beli masyarakat terhadap kendaraan itu hanya didominasi kendaraan roda dua. ”Sedangkan untuk kendaraan roda 4 masih cenderung stabil,” ujarnya.
Dari seluruh kabupaten kota di Sumbar, lanjutnya, pertumbuhan tertinggi kendaraan baru itu berada Kota Padang. Dan ini membuktikan ekonomi Kota Padang lebih bangus dibandingkan ekonomi Kabupaten Kota lainnya.
Meski demikian, tentu butuh penyeimbangan antara pertumbuhan kendaraan dengan infrastruktur. Jika tidak, tentu kemacetan setiap hari akan terus bertambah pula.
Untuk Kota Padang, lanjut Eddy, kondisnya saat ini memang belum seperti di ibu kota Jakarta. Kemacetannya, masih bisa diatasi dengan rekayasa lalu lintas. Maksudnya, anggota masih bisa melakukan penguraian dengan menempatkannya di titik-titik kemacetan.
Akan tetapi, jika pemerintah tidak secepatnya melakukan pengembangan infrastruktur jalan, tentu semakin hari kedepannya kesemrawutan lalu lintas akan terjadi di Sumbar. (cr9)
Komentar