Produk Ekspor Indonesia Untuk Ikan Kemasan Terkontaminasi COVID-19

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

JAKARTA, METRO–Terkait adanya temuan produk ekspor Indonesia untuk ikan kemasan terkon­taminasi COVID-19 atau SARS-CoV-2, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo me­minta agar temuan ter­sebut segera dievaluasi dan ditelusuri. Otoritas Bea Cukai Tiongkok mencatat 37 temuan kontaminasi SARS-CoV-2 pada produk dan kemasan ikan ekspor dari Indonesia ke Tiongkok pada 9 Agustus 2021 lalu.

“Kementerian Kelautan dan Perikanan/KKP diminta menjadikan temuan ter­sebut sebagai bahan kajian dan mengevaluasi serta memberikan perhatian pe­nuh terhadap produk ikan kemasan ekspor, karena Tiongkok merupakan pasar ekspor utama Indonesia,” ujar Bamsoet dalam kete­rangannya, Jumat (13/8).

Bamsoet juga meminta KKP menelusuri penyebab terjadinya kontaminasi virus tersebut, sehingga nan­tinya dapat diketahui penyebab pasti terjadinya kontaminasi. “Agar ke de­pannya dapat dicegah hal serupa terulang kembali,” katanya.

Dia meminta peme­rin­tah lebih memperketat pe­merik­saan produk-produk untuk masuk ke suatu ne­gara, tidak hanya untuk ekspor ikan, namun juga produk-produk ekspor lain­nya, sehingga menambah kepercayaan dari negara tujuan.

“Meminta KKP mendo­rong pelaku usaha ikan ke­masan ekspor untuk mem­perbaiki penanganan pro­duk dari hulu hingga ke hilir, hingga penerapan protokol kesehatan,” ucap­nya.

Bamsoet juga meminta KKP melakukan pembi­naan melalui pendidikan dan pelatihan kepada para pembudidaya produk pe­rika­nan dengan harapan agar pembudidaya dapat terus sehat.

“Sehingga produksi lan­car dan meningkat serta meminimalisir kontaminasi virus pada produk peri­kanan budi daya, khu­sus­nya yang akan dijadikan produk ekspor,” katanya.

Pemerintah, kata dia, juga perlu mengalokasikan dan mempercepat vaksi­nasi bagi nelayan dan pe­tambak budi daya, guna memberikan perlindungan kesehatan bagi nelayan agar terhindar dari konta­minasi virus.

“Meminta Pemerintah tetap memperjuangkan peningkatan ekspor pro­duk-produk hasil laut ke berbagai negara, dengan peningkatan quality control dan mutu produk yang le­bih baik dan terbebas dari kontaminasi virus,” pung­kas Bamsoet.(jpnn)

Exit mobile version