Pemenang doorprize utama dalam acara temu pelanggan Semen Padang di Aceh, Sabtu (29/8), berfoto dengan perwakilan direksi yang diwakili Kabiro Penjualan Wilayah II, H. Syakroni, Kabid Penjualan Wilayah Aceh, Irwan Mars dan Kabid Komunikasi Biro Humas, Hardi Andri.
LHOKSEUMAWE, METRO–Untuk mendekatkan diri dengan pelanggan di Provinsi Aceh dan sekitarnya, PT Semen Padang menggelar acara temu pelanggan di Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (29/8). Kegiatan ini diprakarsai beberapa distributor Semen Padang di Aceh, yakni PT Alfata Niaga Perkasa, dan PT Darma Pembangunan Sumatera.
“Kita bersilaturahmi dengan pemilik toko bangunan di Lhokseumawe. Dengan cara seperti itu, Semen Padang semakin dekat dan mengetahui keluhan pelanggan,” kata Direksi PT Semen Padang, diwakili Kabiro Penjualan Wilayah II, H. Syakroni didampingi Kabid Penjualan Wilayah Aceh, Irwan Mars dan Kepala Bidang Komunikasi Biro Humas, Hardi Andri, dalam relis yang diterima POSMETRO, Minggu (30/8).
Kegiatan temu pelanggan yang diikuti sebanyak 200 pemilik toko bangunan di Lhokseumawe, dan sekitarnya. Menurut Syakroni dapat terwujud atas kepercayaan yang tinggi dari masyarakat Aceh, terutama dari pemerintah daerah, distributor, agen, pemakai pribadi, proyek-proyek, yang telah mempercayai produk Semen Padang.
Ia berharap masyarakat Aceh terus mempercayai Semen Padang untuk pembangunan, karena produk Semen Padang lebih unggul dari sisi kualitas, dijual dengan harga kompetitif, serta distribusinya lancar karena di Provinsi Aceh Semen Padang memiliki dua pengantongan/Packing Plant, yakni di Malahayati dan Lhokseumawe.
“Produk Semen Padang sudah teruji, dan dipercaya untuk pembangunan bangunan-bangunan ’landmark’ di Indonesia, dan juga di Aceh. Hal ini tidak terlepas dari faktor mutu Semen Padang yang bagus, di samping kontinuitas pasokan, dan harga yang lebih kompetitif,” katanya.
Bangunan-bangunan yang menggunakan produk Semen Padang di Aceh, di antaranya, Museum Tsunami Aceh, Gedung LAN di Banda Aceh, Gedung Sekolah Maritim di Aceh Besar, betonisasi bahu jalan di Banda Aceh, Mall Suzuya, Waduk Rajui di Pidie, Gedung IAIN Banda Aceh, Mapolda Aceh, dan Masjid Jamik Al Makmur Lamperit, Banda Aceh, dan gedung-gedung sekolah di Aceh Besar.
Di Indonesia, Semen Padang telah membuktikan ketangguhannya dalam pembangunan berbagai “landmark” di berbagai kota. Monumen nasional (Monas) yang berdiri kokoh sebagai simbol ibukota negara, dan gedung Bursa Efek Indonesia, representasi pasar uang Indonesia, merupakan “buah karya” dari produk PT Semen Padang.
Selain itu juga Jembatan Semanggi, Gedung MPR/DPR di Senayan, Hotel Indonesia di jantung Jakarta, Jembatan Ampera yang melintasi Sungai Musi yang membelah Kota Palembang, dan Jembatan Barelang, simbol kejayaan Kota Batam, juga tidak terlepas dari kekokohan produk PT Semen Padang.
PT Semen Padang merupakan merupakan pabrik semen pertama di Indonesia, dan Asia Tenggara, berdiri sejak 18 Maret 1910 di Indarung, Padang, Sumatra Barat, dengan kapasitas produksi mencapai 7,4 juta ton per tahun, Selain melayani pasar dalam negeri juga mengekspor produknya ke luar negeri, seperti ke Singapura, Malaysia, Myanmar, Srilangka, Eropa dan Amerika.
Memproduksi semen dengan kualitas yang terjamin dan sesuai memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), PT Semen Padang juga didukung saluran distribusi yang tersebar di seluruh pasar sasaran (target market) di Sumbar, Riau Daratan, Jambi, Bengkulu, Sumut, Aceh, Rikep, Sumsel, Lampung, DKI, Jabar, Banten, dan Jateng. Tipe semen yang diproduksi yakni Ordinary Portland Cement (OPC) tipe I, II, V, Oil Well Cement, Portland Composite Cement (PCC) dan Portland Pozzolan Cement (PPC).
Semen Padang yang merajai pasar Sumatera dengan market share 44 % satu grup dengan Semen Gresik, Semen Tonasa, Thang Long Cement Vietnam di bawah Sem\en Indonesia Group yang merupakan market leader industri semen di Indonesia. (ren)
Komentar