ADINEGORO, METRO–nteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Sumbar, Rabu (2/7). Dia mendarat sekitar pukul 08.30 di VIP Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Batang Anai Padangpariaman. Mantan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) ini mengatakan, kedatangannya ke Sumbar karena diundang oleh anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade.
“Bulan lalu pak Andre Rosiade datang ke kantor kami bersama sembilan Bupati dan Wali Kota menyampaikan program-program kelautan dan perikanan di Sumbar. Program-program yang bisa kita kerja samakan, baik dari daerah maupun program-program dari KKP,” kata Trenggono kepada wartawan di VIP BIM.
Yang jelas, kata Menteri Trenggono, akan banyak yang bisa dikerjasamakan KKP dengan Kabupaten/Kota di Sumbar. “Terima kasih pak Andre Rosiade yang telah membawa para kepala daerah di Sumbar ke KKP dan sekarang kita akan mulai jajaki kerja samanya. Kami datang untuk mengecek langsung apa yang bisa kita bantu,” katanya.
Untuk pertama, katanya, dia mendatangi Bungus Teluk Kabung (Bungtekab) Kota Padang mengunjungi Pelabuhan Bungus, juga budidaya kerapu nelayan. Dia ingin melihat secara langsung, karena semua punya nilai ekonomi yang tinggi. Sesuai dengan dengan program terobosan KKP dan bisa berorientasi ekspor.
“Kedua, kami meninjau budidaya perikanan di kampung nelayan. Seperti kampung gurami dan kampung nelayan. Kami minta kepala dinas dan Dirjen di KKP untuk berkomunikasi intensif. Agar program-program bisa dikerjasamakan. Sesuai dengan rencana KKP untuk peningkatan ekonomi masyarakat, baik perikanan tangkap ataupun perikanan air tawar,” kata Trenggono.
Menteri Trenggono ingin, para nelayan dan pembudidaya ikan air tawar di Sumbar memiliki kesejahteraan yang baik. Sehingga tingkat kemiskinan di kalangan nelayan dan pembudidayaan ikan ini berkurang. “Meski saya lihat jauh-jauh jaraknya di Kabupaten/Kota di Sumbar ini, saya akan datangi satu per satu,” katanya.
Trenggono bersama tim akan berada di Sumbar selama tiga hari melaksanakan kunjungan kerja ke beberapa daerah. Di antaranya meninjau pengolahan Tuna di PPS Bungus, kemudian melihat tracking manggrove, Politeknik Perikanan dan pelepasan tukik di Pariaman.
Pada hari kedua, rombongan Menteri Kelautan dan Perikanan RI dijadwalkan bertolak ke Suliki Kabupaten Limapuluh Kota, meninjau usaha pembenihan gurami sekaligus menyerahkan bantuan induk gurami dan bantuan permodalan dari LPUMKP dan dari dirjen budi daya.
Terakhir, pada hari ketiga, kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan RI ini direncanakan akan melihat budi daya patin terintegrasi di Lubuk Minturun, dan peninjauan budidaya kerapu di Carocok, Pesisir Selatan (Pessel).
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, memboyong 9 kepala daerah dari Sumbar bertemu dengan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono. Pertemuan digelar pada Selasa (13/4).
Para pemimpin daerah yang bertemu Trenggono di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta itu adalah, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, Wali Kota Sawah Lunto Deri Asta, Wakil Bupati Tanahdatar Richi Aprian, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, Wali Kota Pariaman Genius Umar, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Wakil Wali Kota Padang Panjang Asrul, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar, dan Bupati Solok Zul Elfian Umar.
“Alhamdulillah hari ini kami bersama sembilan kepala daerah di Sumbar bisa bertemu dengan Pak Menteri Trenggono. Sumbar memiliki garis pantai yang cukup panjang. Kami ingin ada kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan di Sumbar,” kata Andre.
Andre menyampaikan adanya kebutuhan cold storage yang dikelola pemerintah daerah. Selama ini, katanya, cold storage yang ada dikelola oleh swasta. Dengan adanya cold storage, Andre berharap Sumbar mampu menjadi daerah pengekspor produk perikanan.
“Aspirasi nelayan kita butuh cold storage yang dikelola pemerintah. Semoga dengan adanya cold storage ke depan kita bisa ekspor langsung ke luar negeri. Sebab, pertanian sudah bisa, selama ini manggis kita bisa ekspor,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat itu.
Para kepala daerah juga menyampaikan kesiapan berkolaborasi dengan KKP. Dari upaya mendatangkan investor untuk pengembangan wisata bahari di Kota Pariaman dan Kabupaten Pesisir Selatan, kebutuhan sarana tangkap ikan serta pembangunan pasar ikan di Kabupaten Padang Pariaman, hingga pemanfaatan danau bekas tambang batu bara di Kota Sawah Lunto dan Kabupaten Sijunjung untuk budi daya ikan.
Selain itu, ada upaya mencegah kepunahan Ikan Bilih, ikan endemik Danau Singkarak yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, yang kini terancam punah. Lalu kebutuhan untuk pembibitan ikan air tawar di Kabupaten Sijunjung, pemberdayaan usaha perikanan di Kota Padangpanjang, hingga kesiapan Kota Bukittinggi menjadi tuan rumah kegiatan kuliner berbahan ikan. (rom)