SOLOK, METRO–Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg membuat warga Kota Solok resah. Gas elpiji bersubsidi ini sulit didapatkan oleh masyarakat beberapa minggu belakangan ini. Masyarakat meminta pemerintah daerah tanggap dalam menyikapi persoalan ini mengingat pentingnya keberadaan gas elpiji bersubsidi guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Koperindag dan UMKM Kota Solok, menyelenggarakan operasi pasar untuk memenuhi ketersediaan gas bersubisidi bagi masyarakat Kota Solok.
Kepala Dinas Koperindag dan UMKM Kota Solok, Zulferi, mengatakan operasi pasar ini akan diselenggarakan selama 3 hari, yakni pada tanggal 20, 21 dan 22 Juni 2023 di pangkalan-pangkalan distribusi gas yang ada di Kota Solok.
“Operasi pasar ini dilakukan untuk mengendalikan harga gas yang sangat tinggi bagi masyarakat kita, kita juga bekerja sama dengan Pertamina serta agen gas di Kota Solok, PT Fajar Alam Mandiri dan PT Sinar Batang Lembang dalam pendistribusian gas ke masayarakat,” jelas Zulferi.
Menurutnya untuk hari kemarin ada 12 pangkalan gas yang akan melaksanakan operasi pasar dengan harga Het Rp17.000 kepada masyarakat. Dia menghimbau kepada masyarakat agar datang langsung ke pangakalan yang berada di dekat rumah serta membawa foto copy KK dan KTP sebagai syarat untuk mengambil gas dengan harga tersebut.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi keresahan masyarakat atas akibat adanya kelangkaan gas bersubsidi ini. Direncanakan setiap ada kelangkaan gas pihaknya akan mengadakan operasi pasar guna memenuhi kebutuhan gas masyarakat.
“Namun melalui operasi pasar ini masyarakat diatah per kepala keluarga hanya bisa membawa satu tabung gas. Jumlah tabung gas yang akan didistribusikan hari Kamis sebanyak 1.120 tabung, dan 1.120 tabung pada hari Jumat serta 560 Tabung pada hari Sabtu,” tandasnya.
Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan, pertamina menyalurkan gas elpiji tidak pernah mengurangi jumlah gas yang dipasok ke Kota Solok, dan masih sama dengan sebelum kelangkaan terjadi. (vko)