LATINA, METRO–Pemerintah Kota Payakumbuh terus melakukan pengurangan terhadap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Payakumbuh. Meski saat ini masih terdapat sebanyak 1000 unit rumah RTLH yang tersebar di Lima Kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh. Jumlah RTLH terbanyak ada di Kecamatan Payakumbuh Utara dan Payakumbuh Timur.
Pemerintah Kota Payakumbuh secara bertahap berupaya agar masyarakat Kota Payakumbuh memiliki rumah layak huni, baik melalui APBD, Swadaya Masyarakat maupun CSR. Dan para perantau serta pelaku-pelaku usaha yang memiliki kelebihan rezeki untuk bersama-sama pemerintah membantu mengurangi RTLH di Kota Payakumbuh.
”Hingga saat ini kita sudah lakukan perbaikan RTLH jadi Rumah Layak Huni terhadap 1665 unit rumah yang merupakan kolaborasi dari berbagai sumber dana, dan masih tersisa sekitar 1000 RTLH yang akan diperbaiki/rehab secara perlahan,” ucap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Kota Payakumbuh, Marta Minanda, di Kelurahan Koto Panjang Dalam Kecamatan Lampasi Tigo Nagari (LATINA) saat mendampingi Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda dalam peletakkan batu pertama Bantuan Sosial Bedah Rumah warga warga miskin, Rabu (21/6).
Mantan Kepala Dinas PU Kota Payakumbuh itu menambahkan, dana perbaikan/rehab RTLH itu merupakan kolaborasi dari berbagai sumber, diantaranya Dana Alokasi Khusus Perumahan, APBD Kota Payakumbuh, Dana Pusat dengan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Perantau, BAZNAS dan lainnya.
”Perbaikan/rehab terhadap RTLH di Payakumbuh merupakan kolaborasi berbagai sumber dana. Diantaranya Dana Alokasi Khusus Perumahan, APBD Kota Payakumbuh, Dana Pusat dengan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Perantau, BAZNAS dan lainnya,” ucapnya.
Untuk percepatan agar tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Payakumbuh, juga kolaborasikan dengan bantuan CSR perusahaan, dan POLRI. “Kita juga kolaborasikan dengan bantuan CSR perusahaan dan POLRI seperti saat ini untuk Bedah/rehab rumah milik warga bernama Ita di Kelurahan Koto Panjang Dalam,” tambah Marta.
Percepatan yang dilakukan menurut Marta tidak bisa serta merta menghilangkan RTLH, namun pihaknya berkomitmen seluruh RTLH yang tersisa jadi layak huni.
Di Payakumbuh saat ini dari 44 ribu lebih rumah, 90 persen lebih rumah merupakan rumah layak huni, sehingga tersisa 5-7 persen yang akan diperbaiki. Untuk tahun 2023 ini rehab RTLH dari dana APBD direncanakan 40 unit, dan BAZNAS 10 unit dan dari Program BSPS 55 unit rumah. (uus)