HARI ini, Jumat, 28 Oktober 2022, merupakan peringatan ke-94 Sumpah Pemuda. Tema Sumpah Pemuda tahun ini “Bersatu Bangun Bangsa”.
Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menjadikan peringatan Sumpah Pemuda sebagai momentum untuk lebih serius dan bersungguh-sungguh memberikan perhatian khusus kepada generasi muda. Pasalnya, di mana saja perubahan di dunia ini dipelopori oleh generasi muda.
Momen Peringatan Sumpah Pemuda ini, hendaknya bercermin kepada pengalaman masa lalu bangsa dan negara ini. Karena itu harus memberikan perhatian, pikiran, agenda dan dana yang terbaik untuk pemuda.
Di tangan generai muda saat ini, nasib masa depan bangsa dan negara ke depan ditentukan. Bahkan Presiden RI, Joko Widodo, (Jokowi) dalam setiap kesempatan menyampaikan tahun 2045, Bangsa dan Negara Indonesia disiapkan jadi negara yang besar di dunia.
Tidak ada cara lain, karena pemimpin tahun 2045 nanti itu adalah pemuda hari ini. “Kita harus serius memperhatikan intelektualitas mereka, kompetensi mereka. Semuanya harus disiapkkan secara maksimal,” harap Mahyeldi, Kamis (27/10).
“Posisi Indonesia pada tahun 2045 nanti ditargetkan berada di peringkat empat negara besar di dunia. Harus lipatgandakan posisi Indonesia pada G20 saat ini yang masih berada di peringkat 15, harus dilipatkgandakan mencapai 10 kali lipat,” terangnya.
Dalam upaya mencapai target-target tersebut, Pemprov Sumbar serius melaksanakan sejumlah priogram unggulan (progul) untuk generasi muda saat ini. Yakni, menciptakan 100 ribu entrepreneurship. Pemprov Sumbar juga memberikan beasiswa.
Mahyeldi menegaskan, tidak boleh ada warga yang tidak sekolah. Ketika ada harapan masyarakat ingin sekolah tingkat SLTA, maka buka kelas baru di beberapa tempat yang membutuhkan.
“Kita juga berikan beasiswa dengan bersinergi dengan bupati dan wali kota. Di mana beasiswa untuk siswa SLTA ditanggung 50 persen dari Pemprov Sumbar dan 50 persen dari pemerintah kabupaten kota. Kota Pariaman, Bukittinggi dan beberapa kota kabupaten lainnya sudah memulainya,” ungkap Mahyeldi.
Dengan sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah kabupaten kota, memberikan kemudahan bagi generasi muda untuk bersekolah. “Ini bentuk perhatian kita. Kita juga siapkan beasiswa sekolah ke luar dan dalam negeri, melalui dana Baznas, Pemprov Sumbar dan Dana Rajawali,” tambahnya.
Pemprov Sumbar menurut Mahyeldi, juga mendorong tamatan SMK di Sumbar menjadi tenaga yang siap masuk dunia kerja. Karena itu perlu penguatan dan inovasi oleh kepala sekolah untuk menyiapkan kompetensi siswanya.
Mahyeldi juga mengajak generasi muda untuk menumbuhkembangkan semangat kolaborasi, sinergi dan bersatu membangun bangsa ini. Karena hanya dengan berkolaborasi, sinergi dan bersatu pemuda bisa sukses.
Mahyeldi juga mengajak Tokoh Pemimpin Sumbar dan Bangsa Negara Indonesia ini serta para senior agar memberikan contoh yang terbaik untk generasi muda, melalui semangat persatuan dan kesatuan kolaborasi dan sinergi.
“Saling mengisi jangan saling mengalahkan dan saling mencelakai. Ini harus diminimalisir. Berpolitik dengan membangun politik yang bersih, santun, berintegritas. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kelompok dan pribadi,” harapnya.
Mahyeldi mengaku dirinya merasa risih, saat ini banyak organisasi yang terjadi dualisme kepemimpinan. Bahkan kondisi ini menular hingga ke daerah. Ini menurutnya, contoh tidak positif yang diberikan oleh para senior.
Mahyeldi justru mengapresiasi organisasi Himpunan HIPMI yang memperlihatkan betapa santunnya mereka memilih ketua dan kepengurusan. Mereka melakukan dengan aklamasi. “Ini harus dikembangkan ke depan demi mengokohkan persatuan dan meningkatkan kolaborasi serta sinergi,” ajaknya.
Apalagi problema saat ini sangat komplek. Mahyeldi bahkan mencontohkan kisah Rasulullah dalam kepemimpinannya menceritakan tentang Islam. “Rasulullah menceritakan tentang bangunan yang dibangun oleh nabi-nabi sebelum beliau, sejak Nabi Adam AS. Namun, ada bangunan yang masih kosong, maka Rasulullah mengatakan “Aku” lah yang akan mengisi kekosongan itu,” terangnya.
Artinya menurut Mahyeldi, hal positif di masa lalu harus dilanjutkan dan ditingkatkan. Kalau ada kekurangan dilengkapi dengan tidak menyalahkan. Karakter kepemimpinan inilah yang diterapkan di beberapa negara maju.
“Seperti Jepang. Pergantian kepemimpinan tetap membuat negaranya stabil dan pembangunan berkelanjutan. Jangan mencari jeleknya padahal yang baiknya begitu banyak yang perlu dicari. Karena itu mari sempurnakan dan lengkapi,” ajaknya.
Pemuda Adalah Tonggak Sejarah Bangsa
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Endra Sulistoyono, SE, MM, mengatakan, suatu moment penting untuk mengingat kembali perjuangan masa lalu oleh para pemuda saat masa penjajahan.
“Khususnya menyikapi kondisi di Sumatra Barat ini perlu adanya persamaan dalam berbedaan sikap primudial, suku, agama, ras dan kultur serta berbagai kepentingan menjadi suatu kekuatan. Bukan sebagai faktor yang melemahkan sejarah dan yang jelas jelas waktu itu adalah suatu kekuatan yang dipelopori para pemuda menuju Kemerdekaan,” ujar Endra Sulistiyono.
Disebutkan Endra Sulistiyono, bahwa peranan pemuda dalam membangun visi kebangsaan menuju kemerdekaan dengan sumpah pemudanya yang sudah kita raih itu, semuanya berkat keteguhan dan persatuan para pemuda yang ada di nusantara.
Demi menjaga persatuan dan kesatuan di Sumatera Barat, pentingnya menepis ego masing masing. Semuanya ada di Sumpah Pemuda, bahwa pentingnya menjalin rasa persatuan dan kebangsaan yang kuat dan kokoh.
Untuk itu selamat hari sumpah pemuda ke-94, mari kita saling menjaga persatuan demi keutuhan NKRI. Pemuda adalah tonggak yang kuat sejarah Indonesia.
“Sumpah Pemuda ke 94 ini jadikan momentum untuk meningkatkan semangat bersama dalam membangun bangsa. Karena pembangunan pemuda tidak bisa dilakukan secara sendiri sendiri dan persial, tapi harus secara kolaboratif dan terorkestrasi secara harmoni,” tegas Endra Sulistiyono.
Lebih jauh dikatakan seperti yang diketahui, Sumpah Pemuda adalah momen bersejarah bagi bangsa Indonesia karena menjadi tonggak dimulainya pergerakan organisasi pemuda.
Endra Sulistiyono, mengatakan bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 memberikan pelajaran tentang bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras, dan kultur, serta berbagai kepentingan menjadi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan.
Sejarah telah menjelaskan bahwa pilihan pemuda waktu itu telah menjadi tonggak kuat menuju kemerdekaan. Peran pemuda dalam memelopori membangun visi kebangsaan dengan Sumpah Pemuda 1928 yang diikuti rangkaian pergerakan-pergerakannya telah mengantarkan kepada proklamasi kemerdekaan Indonesia.
“Jadi jelas sudah peran pemuda telah tercatat dengan tinta emas sepanjang masa,” tegas Endra Sulistiyono.
Pemuda Harus Memiliki Semangat Patriotisme
Sementara, Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, memperingati hari sumpah pemuda sebagai bentuk ‘pengenangan’ akan peran serta para pemuda di era pergerakan kemerdekaan dulu. Artinya, sampai kapan pun, pemuda harapan bangsa, harus selalu tetap berjuang, dan menyadari, bahwa arus perubahan untuk kemajuan bangsa masa depan, geloranya hanya bisa menyala di tangan pemuda. Karena itu, para pemuda harus memiliki semangat patriotisme, menyalakan selalu api persatuan dengan meraih prestasi di berbagai bidang, menjadi energy yang menggerakkan harapan cerah Indonesia masa depan.
Pemerintah Kota Padang, pada peringatan Sumpah Pemuda kali ini, bersama pemuda pelajar sengaja mendeklarasikan Persahabat Pelajar Kota Padang, sebagai bentuk keprihatinan atas sering terjadinya tawuran antarpelajar. Deklarasi Persahabatan sebuah penyadaran bersama, agar pemuda pelajar Kota Padang (Sumbar) tidak menjadi bangsa pecundang, generasi yang pengecut karena berani berperang melawan saudaranya sendiri, padahal, tantangan masa depan mereka adalah menjadi pemuda kekuatan bangsa dengan prestasi nyata. Kita harus ingatkan pemuda atau pelajar, tawuran atau tindak kekerasan, adalah perilaku yang dibenci masyarakat, pelakunya tentu termasuk orang merugi dan hina.
“Peringatan Sumpah Pemuda kita jadikan momentum yang betul-betul sebagai kekuatan “bersatu membangun bangsa”. Pemuda harus menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa masa depan, harus menjalani proses belajar, pantang menyerah, serta menyadari sebagai kekuatan moral yang satu sama lain saling menguatkan. Pemuda harus rela bekorban demi bangsa dan Negara. Dengan Sumpah pemuda, kita maknai dengan perilaku baik nilai patriotisme, gotong-royong, persatuan dan kesatuan, cinta damai, serta penuh tanggung jawab. Di era digital saat ini, pemuda Indonesia, harus menjadi bagian kemajuan peradaban dunia,” tutupnya. (fan/ped/tin)