Laporan: Efanurza Kota Pariaman
Dalam memajkan Kota Pariaman sesuai dengan visi dan misinya sebagai kepala daerah, kemarin, Walikota Pariaman H Genius Umar mendatangkan investor luar negeri. Investor tersebut didatangkan dalam rangka untuk pembangunan hotel di Kota Pariaman. Atas dasar itulah Walikota Pariaman, Genius Umar menyambut kunjungan Mr. Marino, investor asal Italia, yang berdomisili di Swiss. Dimana Mr. Marino ini sangat terkesan dengan keindahan alam, keramahan dan kuliner dari Kota Pariaman, sehingga tertarik untuk membangun Hotel dan pengelolaan Pulau Tangah.
“Hari ini, saya menerima kunjungan Mr. Marino, investor asal Italia yang siap berinvestasi di Kota Pariaman. Beliau sudah banyak mendengar tentang Kota Pariaman, saat ini beliau sudah tiba di Pariaman dan berkeliling menikmati berbagai destinasi yang ada disini,” kata Walikota Pariaman H Genius Umar, kemarin.
Genius Umar menjelaskan Mr. Marino, telah banyak berinvestasi di Indonesia, dimana dirinya mempunyai Villa di Bali dan juga usaha Hotel dan Art di Yogyakartadan juga Kalimantan, belum lagi investasi Hotel dirinya di beberapa negara lain, seperti Dubai, Singapura dan Thailand.
“Kota Pariaman saat ini telah menjelma menjadi destinasi unggulan di Sumatera Barat dan Regional Sumatera, bahkan secara Nasional, tetapi belum mempunyai Hotel yang representatif, bagi turis Nasional dan Mancanegara, karena itu kita akan dukung upaya Mr. Marino untuk membuat Hotel di Kota Pariaman ini,” ujarnya.
Genius Umar menuturkan bahwa selain Hotel, nanti juga akan pembangunan restoran dan pengelolaan Pulau Tangah yang akan akan dikelola oleh pihak swasta, sehingga Kota Pariaman akan semakin maju dan lebih baik lagi. “Ditengah keterbatasan anggaran di pemerintah saat ini, peran swasta dalam membangun daerah sangat diperlukan, sehingga kita dapat terus melakukan pembangunan dalam mewujudkan Kota Pariaman yang lebih lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Genius Umar mengatakan berharap, agar pembangunan hotel dan pengelolaan Pulau Tangah ini, dapat segera dimulai, dan doakan, agar semua berjalan dengan lancar, sehingga Kota Pariaman nantinya akan mempunyai Hotel yang representatif dan Pulau yang tertata dengan baik,” ungkapnya.
Kedatangan Mr. Marino ini juga bersama dengan Ari Prabowo Popo, atau biasa disapa Popo, Owner Java & Co, java Adv/java videotron, Java wood & Steel, The Ratan dan Sundak Beach House, dari Yogyakarta, dimana antara Popo dan Mr. Marino ini, telah bekerjasama selama 3 tahun terakhir.
Mr. Marino menyatakan bahwa Kota Pariaman mempunyai potensi yang menjanjikan, dengan jarak yang sangat dekat dengan Bandara, dirinya berminat untuk berinvestasi membangun Hotel dan Pengelolaan Pulau Tangah. “Saya telah keliling Kota Pariaman dan melihat bahwa Kota Pariaman ini sangat cocok untuk tempat beristirahat dan berwisata, dan untuk itu, kami berkeinginan membangun hotel yang dilengkapi restoran, dan juga pengelolaan pulau tangah, agar semakin menarik untuk dikunjungi,” ujarnya.
Tamu Jepang
Kemudian Walikota Pariaman Genius Umar juga menerima kedatangan tamu dari Japan Initiative Mrs. Taki Kitada, dalam rangka memberikan sosialisasi tentang program review” yaitu program yang melakukan pemeriksaan secara keseluruhan terhadap realisasi program pemerintah. “Japan Initiative, adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (Non Governmental Organization/NGO) yang bergerak di bidang advokasi, dan pertemuan ini merupakan sebuah langkah pengenalan program dan penjajakan kerja sama antar lembaga, juga dengan pemerintah daerah,” kata Genius Umar .
Genius Umar mengungkapkan, sebelum Taki datang ke Kota Pariaman, beliau telah melakukan diskusi tentang hal tersebut, apakah program pembangunan yang dijalankan mampu mencapai tujuannya atau tidak. “Saya rasa program review ini sangat bermanfaat sekali untuk menghasilkan model pembangunan yang efektif, karena dari hasil evaluasi program tersebut, akan menghasilkan rekomendasi perbaikan program yang telah ada,” ujar Genius Umar.
“Kita akan lihat seperti apa program ini dilakukan setelah mendengarkan paparan dari Taki, lalu kita akan bahas dalam diskusi, apakah program ini cocok atau tidak dilakukan di Kota Pariaman, jika cocok kita akan lakukan sosialisasi sebelum program ini dijalankan,” ujarnya.
Program Review merupakan metode untuk memperoleh masukan langsung dari masyarakat dalam mengevaluasi pelaksanaan dan hasil dari program pemerintah, baik dari program pembangunan fisik ataupun program pemberdayaan.
Sedangkan tujuan dari program review ini adalah agar mendapatkan prioritas utama, tentang apasaja kemubaziran dan hal tidak penting yang terjadi selama ini, dan program ini menekankan pada keterlibatan masyarakat sebagai penilai akhir dari program pemerintah yang dilakukan secara transparan dan melibatkan evaluator-evaluator ahli untuk memberikan pandangan.
Selain itu Taki juga menerangkan bahwa Kementerian Luar Negeri Jepang memberikan program review pembangunan berbasis masyarakat. Dua desa yang beruntung menjadi pilot projek ini adalah Desa Guwosari dan Sriharjo, kedua desa ini berada di Kabupaten Bantul Jogjakarta. Taki berharap bahwa progam review akan berakar disetiap daerah, dan berkembang sebagai demokrasi baru yang dimulai dari Asia. Khusus untuk program versi negara Indonesia baik pusat maupun pemerintah daerah, ini bisa menjadi demokrasi baru bersama-sama dari Asia yang dapat membanggakan kepada dunia. (***)