“Mari laksanakan pemilu dengan penuh kejujuran dengan prinsip demokrasi yang berkeadaban. Tidak boleh ada kecurangan, tidak boleh ada money politik, tidak boleh ada tekanan politik,” tegas Mahfud.
Mahfud menegaskan pemilihan dalam pesta demokrasi haruslah menggunakan dengan hati nurani. Bukan malah karena ada ajakan dengan diiming-imingi sesuatu yang membuat Pemilu tidak berjalan dengan adil.
“Bagi siapapun mersa dekat atau karena dibayar karena ketokohannya, maka saya katakan pada saat pemilu kembali ke hati nurani masing-masing,” jelas Mahfud.
“Jangan hanya karena ikut deklarasi dan menemui merasa terikat terhadap kejahatan dan terikat ketidakbenaran. Terikat pada orang jelas gapunya visi dan misi keislaman yang rahmatan lil alamin, itu semua ditinggal,” imbuh Mahfud.
Karena itulah, Mahfud juga menyinggung kepemimpunan Indonesia tidak akan pernah baik, jika ada pemimpin lahir dari kecurangan. Ia pun mengajak agar para BEM PTNU untuk tidak terlibat di dalam kecurangan tersebut.
“Yang tidak boleh dijadikan barang dagangan, kesempatan yang tidak sehat itu boleh ditinggalkan,” tandas Mahfud. (jpg)




















