Banto Royo Agam ini berada di lokasi Jorong Kaluang Tapi, Nagari Koto Tengah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat merupakan sebuah wisata baru di kabupaten agam yang lagi naik daun dan populer oleh para wisatawan. Rekreasi air ini menawarkan pemandangan alam yang dapat menyejukkan mata.
Wisata ini baru diresmikan sejak tanggal 28 Oktober 2018 lalu oleh tokoh nasional asal Kapau yang menjadi inisiator, yakni Andi Sahrandi. Saat peresmian, didatangi oleh penandatanganan prasasti yang diikuti pelaku wisata dan warga setempat. Dalam hal operasional Banto Royo Agam melibatkan warga sekitar sehingga dapat menumbuhkan perekonomian warga.
Objek wisata banto royo agam memiliki luas 6,2 hektar dan 80 persen wisata ini isinya terdiri dari air. wisata ini memiliki pesona alam yang masih asri dengan menyajikan pemandangan area pesawahan kamang dan juga jejeran bukit barisan yang menjulang. di sisi kiri wisata taman banto royo terdapat sebuah bukit lakuang.
Banto Royo merupakan kawasan rawa atau dalam bahasa lokal disebut boncah. sebelum menjadi sebuah wisata yang indah, dulunya tempat ini menjadi rawa liar yang dihuni burung belibis dan beraneka jenis satwa air lainnya. untuk bermain di wahanna wisata banto royo harus menggunakan sebuah koin.
Disini terdapat berbagai macam wahanna untuk anak-anak, remaja dan dewasa. bagi wisatawan lokal dan mancanegara dapat beristirahat sekalian melihat pemandangan yang eksotis dan dingin. untuk para pengunjung dan wisatawan dapat duduk-duduk menikmati indahnya panorama wisata taman banto royo di gazebo yang telah di sediakan oleh pihak wisata banto royo. keberadaan objek wisata banto royo dapat berpotensi meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. meskipun begitu, harus tetap berpegang pada prinsip agam madani.
Menurut Bakhrizon Daud, pengelola kawasan wisata bukik kapur di Koto Tangah, Tilatang Kamang mengatakan, objek wisata yang baru dibangun itu merupakan inovasi tersendiri dalam upaya mendorong pengembangan potensi alam di Koto Tangah. Dijelaskan, objek wisata itu diberi nama Banto Royo sesuai dengan nama kawasan itu. Kawasan wisata seluas 6,2 hektar itu tidak jauh dari Telaga Tirta Sari di jorong Sonsang.
Objek wisata Banto Royo berupa kawasan hutan rawa yang diberi jembatan bambu yang terbentang diatasnya. Para pengunjung bisa bersantai di saung-saung yang didirikan di permukaan rawa, menikmati pemandangan alam dari atas menara, didukung sarana wisata lain seperti flyingfox, perahu kano, serta memiliki kawasan bermain untuk anak-anak.
Tidak hanya itu, untuk wistawan yang suka mengabadikan moment liburan mereka, pihak pengelola juga menyediakan beberapa lokasi untuk spot foto yang indah dan menawan. Kawasan wisata baru ini juga memiligi segudang fasiitas yang bisa memanjakan pengunung.
Sementara Walinagari Koto Tangah, Masuri mengatakan, objek wisata itu merupakan kerjasama masyarakat setempat dengan investor untuk mengembangkan potensi alam, serta memajukan nagari.
“ Nagari Koto Tangah memiliki potensi alam luar biasa yang bisa di sulap menjadi objek wisata khusus seperti Tirta Sari dan Banto Royo. Kita berharap Banto Royo bisa menjadi salah satu objek wisata andalan masa depan di kabupaten Agam , “ harapnya.
Suasana yang Asri
Banto Royo berdiri di atas lahan seluas 6,2 hektar dan 80 persen dari wilayahnya terdiri dari air. Maka tak heran suasananya sangat terasa asri. Wisatawan akan disajikan dengan pemandangan areal persawahan Kamang dan juga jejeran bukit barisan yang menjulang. Di sisi kiri Banto Royo dekat dengan objek wisata lain seperti Bukit Lakuang. Dulunya kawasan ini merupakan rawa yang hampir tidak bisa dikunjungi karena tanahnya terdiri dari lempung sehingga sulit untuk dipijak.
Banyak Wahana Bermain.
Jika berkunjung ke sini, Teman Traveler juga akan menemukan jembatan yang terbuat dari besi dan digunakan sebagai penghubung sebanayak 12 unit dan saung kecil sebanyak 9 unit yang bisa digunakan untuk bersantai. Fasilitas lain juga disediakan seperti flying fox dengan luas area 185 meter. Teman Traveler pun bisa mencoba berkeliling dengan menggunakan perahu air, bermain di lapangan lumpur, seluncur air, kolam air, beribadah di mushola, dan juga menyantap hidangan di restoran. Jika banyak pengunjung yang datang, 30 persen dari hasil penjualan tiket disumbangkan ke masjid setempat.
Rute dan Harga Tiket
Pengunjung yang datang akan dikenakan biaya sebesar Rp10.000 untuk hari biasa dan Rp20.000 di hari pekan. Bagi Teman Traveler yang ingin berangkat dari Bukittinggi hanya membutuhkan waktu selama 20 hingga 30 menit berkendara. Selain itu, wisatawan juga bisa berkunjung ke tempat lainnya seperti Taman Tirtasari, Bukik Sakura, Lawang Adventure Park, dan masih banyak lagi. (**)
Komentar