Kota Sawahlunto selain dikenal dengan wisata peninggalan penjajahannya, kota berbentuk tempurung ini juga menyimpan keindahan alam yang kini telah ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Di antaranya adalah hempasan air di kawasan Desa Rantih, Kecamatan Talawi, sekitar 13 km dari pusat kota.
Di sana, terlihat air yang jatuh pada kumpulan air jernih, seperti kolam sedalam lebih kurang satu meter. Juga berada didekatnya sebuah goa yang bisa jadi tempat berpose menarik bagi pengunjung. Perpaduan air terjun dan goa itu, adalah keindahan yang lengkap nan menawan.
Pemerintah Kota Sawahlunto memang akan menjadikan Desa Rantih sebagai desa wisata yang memang patut diperhitungkan oleh Sumbar. Karena menyimpan begitu banyak objek wisata yang sudah dikelola dan dikembangkan.
Seperti pada air terjun Sungai Bikan ini. Masyarakat rajin membersihkan areal sekitar air terjun supaya tetap terjaga kebersihan alam. Mereka juga membangun pondok peristirahatan yang dikhususkan untuk para pengunjung. Kesadaran wisata yang cukup baik, membuat lokasi ini menjadi tempat wisata yang nyaman.
Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf mengatakan, memang telah memperjuangkan Desa Rantih sebagai desa wisata. Namun tidak dimulai dari kawasan wisata yang tertanam saja, namun dia telah menanamkan rasa open (terbuka) pada pengunjung jika nanti wisatawan berdatangan.
Di antaranya dengan membudidayakan senyum, kekompakan dan menjaga kebersihan alam. Kata wali kota, masyarakat luar akan merasa nyaman jika mereka datang ke sini untuk menikmati alam desa rantih ini. ”Bukan air terjunnya saja, namun juga ada rumah pohon, arena outbond, 4 tempat air terjun dan kawasan wisata pancing yang sudah disediakan di sungai,” kata wako.
Wako menegaskan, setiap langkah pemerintah dalam mengembangkan wisata ini adalah bentuk dari perwujudan usaha pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan kota Sawahlunto jadi kota tambang yang berbudaya di tahun 2020. “Desa Rantih adalah sebuah destinasi wista yang unik dan menarik,” katanya. (**)
Komentar