Berjarak sekitar 133 kilometer (km) dari Kota Padang, Sumatera Barat, Desa Wisata Silokek cukup unik karena dilintasi sejumlah sungai dan dikelilingi tebing karst. Sungai-sungai yang melintasi desa seluas 1.918 hektare ini adalah Batang Kuantan dan Batang Sangkiamo.
Tidak hanya itu, terdapat pula perbukitan dan keragaman geologis berupa sedimen (karst) berusia 350 juta tahun dan batuan beku (granit) berusia 250 tahun.
Hal ini menjadikan desa di Kabupaten Sijunjung ini masuk kawasan inti Geopark Nasional Ranah Minang Silokek, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Ada juga Ngalau (Goa) Basurek, sebuah gua yang terbentuk akibat pelarutan, sehingga menciptakan ornamen-ornamen tersendiri sepanjang kira-kira 250 meter.
Gua tersebut memiliki sejarah dari zaman penjajahan Belanda dan Jepang, serta menjadi saksi jalur perdagangan dan syiar agama Islam dari Selat Malaka ke Sumatera Barat. Desa Wisata Silokek pun masuk 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi goa yang menjadi saksi sejarah pada masa penjajahan Belanda dan Jepang di Desa Wisata Silokek yang masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Rabu (6/7) pekan lalu.
Desa wisata, yang berketinggian 150-200 meter di atas permukaan laut (mdpl), ini memiliki potensi wisata minat khusus, serta di subsektor kuliner, fesyen, dan kriya. Beberapa kegiatan yang bisa dijajal wisatawan ketika mengunjungi Desa Wisata Silokek adalah arung jeram dan panjat tebing.
Mereka juga bisa menyantap hidangan khas, di antaranya samba kacau (ikan patin yang dimasak dengan kuah kuning) dan rendang paku. Jika ingin membawa oleh-oleh, bisa membeli songket unggan, kaus bergambar geopark, batik, dan gantungan kunci.
Saat berkunjung ke Desa Wisata Silokek, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa terdapat sejumlah acara yang bisa diadakan di tempat ini, antara lain rafting dan festival susur sungai.
Namun, lanjutnya, masih ada hal-hal yang harus dibenahi guna meningkatkan potensi wisata di Desa Wisata Silokek, yakni konektivitas dan infrastruktur.
“Pertama jaringan, kedua infrastruktur yang akan kita koordinasikan dengan teman-teman Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), termasuk dari tingkat provinsi, kabupaten, dan pusat. Untuk keberlanjutannya juga nanti akan kita koordinasikan untuk memperbaiki kualitas aliran air,” kata Sandiaga, (*/ped)
Komentar