FIS UNP akan Rutinkan Diskusi Demokrasi

SUKSES menggelar Diskusi dengan topik “Demokrasi dan Pemerintah Lokal”, selanjutnya Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang (UNP)  bakal merutinkan pelaksanaan diskusi ini.
Apalagi diskusi yang menghadirkan dosen tamu, Prof. Margaret “Peg” Sutton, Direktur Kajian Asia Tenggara dan ASEAN, Indiana University Amerika Serikat ini dinilai sesuatu kebiasaan yang positif. Karena itu akan dijadikan tradisi bagi aktivitas akademik FIS UNP.
Dekan FIS UNP, Dr Siti Fatimah mengatakan kegiatan ceramah dan diskusi oleh dosen tamu dari dalam dan luar negeri akan selalu dijadikan tradisi bagi aktivitas akademik di FIS UNP.
“Pimpinan jurusan, dosen-dosen muda dan para mahasiswa yang matakuliahnya terkait dengan isu politik dan kenegaraan mesti merespon kegiatan diskusi ini untuk meningkatkan pemahaman demokrasi yang berlangsung saat ini,” ujar Dr Siti Fatimah, baru-baru ini.
Dikatakannya, Diskusi yang diberikan oleh Prof. Margaret “Peg” Sutton Direktur Kajian Asia Tenggara dan ASEAN, Indiana University Amerika Serikat, berlangsung di Auditorium FMIPA UNP pada Rabu (6/11) lalu.
Adapun topik yang diangkat dalam diskusi tersebut adalah “Demokrasi dan Pemerintahan Lokal”. Diskusi yang berlangsung sangat hangat dan akademik membahas tentang struktur pemerintahan di AS, sistem pemilunya yang unik yang ditandai dengan adanya “electoral votes’ yang membedakan dengan pemilihan langsung di Indonesia.
Prof Sutton yang didampingi oleh Wakil Dekan I FIS Dr. Afriva Khaidir sebagai moderator sekaligus penterjemah menyatakan demokrasi di AS yang sudah tua sekarang terancam oleh berbagai fenomena baru termasuk terpilihnya Donald Trump yang kontroversial.
“Beberapa trend baru dalam perkembangan demokrasi dunia diwarnai oleh maraknya media sosial dan sistem digital yang merubah wajah demokrasi. Bagaimanapun tetap saja masih banyak masyarakat sipil yang memperjuangkan nilai-nilai utama demokrasi seperti toleransi, inklusifitas, kekeluargaan dan musyawarah,” ujar Prof Sutton.
Terakhir ia menyatakan kagum dengan kemajuan demokrasi di Indonesia dan Amerika seharusnya belajar banyak pada Indonesia. (rel/mil)

Exit mobile version