Mahasiswa Minta Presiden Perhatikan Kondisi Pendidikan

PASCA pelantikan Presiden terpilih Indonesia, Rabu (20/10) lalu, mahasiswa dan masyarakat di Pasaman Barat meminta presiden dan pemerintah bisa memperhatikan kondisi pendidikan dan ekonomi daerah itu. Pasalnya hingga saat ini, beberapa sarana pendidikan dan tenaga guru di Pasaman Barat masih jauh dari kata layak. Sebagai daerah yang baru berkembang, mahasiswa meminta pemerintah tidak membeda-bedakan pembangunan di pusat dengan daerah.
Presiden BEM mahasisiwa STAI YAPTIP Pasaman Barat, Firman berharap, presiden dan wakil presiden terpilih bersama pemerintah bisa berkerja maksimal dan merealisasikan janji politik mereka. Sehingga masyarakat Indonesia bisa lebih sejahtera dan baik.
Khusus di Pasaman Barat, mahasiswa berharap pemerintah bisa memperhatikan dunia pendidikan generasi muda, baik  tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Karena saat ini, sarana dan tenaga pengajar pendidikan masih sangat memprihatinkan dan butuh tindakan cepat.
“Disisi lain mahasiswa menilai, kemajuan pendidikan di Pasaman Barat, bisa menjadi motor penggerak kemajuan daerah, dari berbagai sisi. termasuk ekonomi dan bidang lainnya, serta setara dengan daerah lainnya,” kata Fitman.
Sementara itu, salah seorang aktivis mahasiswa Pasaman Barat, Joni berharap, pemerintah bisa menciptakan lapangan pekerjaan merata. Serta melakukan intervensi pendidikan, kepada daerah, melalui beasiswa terhadap mahasiswa dengan volume yang lebih dari sebelumnya.
“Kami juga meminta pemerintah bisa menerima masukan dari berbagai pihak, demi kemajuan Negara. serta memberikan perhatian khusus kepada masyarakat miskin, dan pendidikan yang kurang mampu,” tukas Joni. (*/mil)

Exit mobile version