Banyaknya isu sara yang dijadikan bahan adu domba oleh sejumlah oknum yang tak bertanggungjawab disikapi dengan cerdas oleh pemerintah kota Padang. Ratusan penyuluh agama dari 104 kelurahan diberi pembekalan untuk mempertebal wawasan kebangsaan mereka.
Acara ini digelar selama dua hari di Gedung serba guna Bagindo Aziz Chan Balai Kota Aia Pacah Kecamatan Koto Tangah Padang, Kamis (13/12) dan Jumat (14/12). Acara itu dibuka oleh Asisten Pemerintahan Vidal Triza. Bertindak sebagai narasumber yakni Dosen Fisip Unand, Asrinaldi serta berbagai sumber lainnya. Mulai dari BIN Kota Padang, Kemenhan Provinsi Sumbar, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kesbangpol Kota Padang.
Vidal Triza menyebutkan, pemantapan nilai-nilai kebangsaan ini sangat penting dilaksanakan untuk mengingatkan kembali kepada Ormas dan tokoh masyarakat agar terciptanya kondisi yang kondusif di Kota Padang. Apalagi bangsa indonesia akan menghadapi perhelatan yang sangat besar yaitu Pemilihan anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden, Wakil Presiden sehingga perlu diciptakan kondisi yang kondusif.
Selanjutnya dijelaskan Vidal kondisi di daerah kita akhir-akhir ini sangatlah tidak kondusif dengan adanya isu-isu yang tidak jelas, seperti isu SARA, berita-berita Hoaks, masalah terorisme, dan sebagainya. Semua isu-isu tersebut dapat merusak ketentraman dan kenyamana di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
“Saya berharap setelah kegiatan ini para tokoh agama, Ormas dan tokoh masyarakat dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan suasana yang kondusif di tengah-tengah masyarakat dalam menghadapi Pileg dan Pilpres nanti,”ujar Vidal.
Kepala Kantor Kesbangpol Mursalim menambahkan, melihat kondisi saat ini masyarakat mulai meninggalkan persatuan, mulai terbawa oleh hal-hal yang dapat memecah belah persatuan, sehingga kita merasa perlu mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa persatuan itu penting.
Dengan adanya pemantapan nilai-nilai kebangsaan ini kita mengajak agar masyarakat itu sadar bahwa bangsa ini dibangun dengan perbedaan suku bangsa, agama, budaya, bahasa. Dengan perbedaan itu indonesia menjadi kuat.
“Kalau perbedaan itu dijadikan masalah maka kita akan sangat mudah sekali untuk dipecah belah,”imbuh Mursalim.
Apalagi menghadapi Pileg dan Pilpres, suhu politik di Kota Padang ini sangat tinggi, ada kegiatan-kegiatan yang memancing sentimen kesukuan, keagamaan, kedaerahan hal ini bisa merusak persatuan apalagi adanya ujaran kebencian dan berita hoaxs ini sangat rawan terhadap pecahnya persatuan masyarakat.
Panitia pelaksana kegiatan Eri Jasman menyampaikan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan ketahanan bangsa dalam mewaspadai ancaman disintegrasi bangsa dan memantapkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam pengakuan NKRI. (tin)
Komentar