Sebanyak 462 Wisudawan-wisudawati program Pascasarjana Universitas Andalas yang terdiri dari Spesialis, Profesi, Magister dan Doktor di wisuda pada Jumat (23/11) di Gedung Auditorium Kampus Unand Limau Manis Padang.
“Ini merupakan wisuda keempat (IV) atau yang terkahir dilaksanakan karena prosesi wisuda di Universitas Andalas dilaksanakan sebanyak empat kali dalam setahun, dimana pelaksanaan wisuda untuk Strata 1 dengan Pascasarjana terpisah,” ujar Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Andalas Syafwardi, SE, MPd.
Untuk wisuda kali ini disebutkannya wisudawan terbanyak berasal dari Fakultas Kedokteran yang terdiri dari Magister, Spesialis dan Profesi Dokter sebanyak 139 wisudawan.
Disamping itu Universitas Andalas juga memberikan penghargaan kepada sembilan lulusan terbaik dari berbagai fakultas dilingkungan Universitas Andalas dan tertinggi berhasil diraih oleh Ns. Shinta Dewi Kasih Bratha, S. Kep dari Fakultas Keperawatan dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3.93 lama studi 2 tahun 0 bulan prediket lulus dengan pujian.
Dalam waktu yang bersamaan juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi luar negeri dari Malaysia yang mengambil Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan yang Insya Allah saudara berhak menyandang gelar Profesi, Spesialis, Master dan Doktor sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan lebih banyak kesuksesan dimasa yang akan datang bagi Saudara, maupun keluarga,” ujarnya.
Dikatakannya momentum kali ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan refleksi atas kontribusi nyata pendidikan tinggi dalam pembangunan bangsa secara keseluruhan.
“Kendati masih harus menyelesaikan berbagai permasalahan pengelolaan internal seperti upaya penjaminan mutu pelaksanaan pendidikan, perguruan tinggi seyogiyanya sudah harus lebih banyak mendorong sikap outward looking guna memberikan kontribusi yang lebih nyata dalam pembangunan,” sambungnya.
Dalam konteks tersebut, ia menilai sangatlah tepat jika dalam satu dekade terakhir ini diperkenalkan konsep pendidikan transformatif di pendidikan tinggi dengan mengupayakan berbagai kegiatan di perguruan tinggi untuk sebanyak-banyaknya memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dengan cara mengajarkan sikap-sikap kepemimpinan akademik.
Diungkapkannya mengingat tantangan pembangunan saat ini yang dihadapkan pada upaya menjaga keberlanjutan, sebagaimana disepakati oleh para pemimpin dunia melalui deklarasi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) maka berbagai upaya perguruan tinggi dalam mentransformasikan kapasitasnya bagi pembangunan harus selalu memperhatikan aspek keberlanjutannya.
“Sejalan dengan itu, Universitas Andalas harus berdiri di depan, menjadi salah satu universitas yang mampu berkontribusi untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik,” ucapnya. (heu)
Komentar