MOMEN hari jadi Kota Padang yang ke 355 tahun, mestinya harus dimaknai sebagai momentum untuk refleksi terhadap pembangunan yang telah dilaksanakan, guna memperbaiki kekurangan dan melanjutkan bahkan meningkatkan hal-hal baik.
Hal ini disampaikan Pj Walikota Padang, Andree Harmadi Algamar dalam pidato rapat raripurna istimewa dewan HUT Kota Padang ke 355 Tahun, di Gedung Baru DPRD Kota Padang, Jalan Bagindo Aziz Chan By-pass, Kelurahan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji. Rabu (7/8).
Rapat Paripurna di pimpin Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani, didampingi para wakil ketua dewan, Sekwan DPRD Kota Padang. Hadir Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Pj Wali Kota Padang Andree Algamar, serta pejabat Forkopimda Kota Padang. Juga sejumlah tamu penting, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Dia juga menyampaikan, momen hari jadi Kota Padang yang ke 355 tahun, membawa memori kembali pada peristiwa 355 tahun yang lalu, penyerangan pasukan berbangso rajo dari pauh dan koto tangah ke loji belanda di muara padang. Peristiwa heroik tersebut dijadikan sebagai hari lahirnya kota padang, yang kita peringati setiap tanggal 7 Agustus.
“Atas nama pemerintah Kota Padang kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada bapak/ibu, karena telah berbuat, berkomitmen, konsisten dan bahu membahu dalam pembangunan di kota padang tercinta ini,” ucap
Katanya, sinergisitas yang kuat antara Pemko bersama DPRD, serta dukungan dari forkopimda dan seluruh lapisan masyarakat, menjadi kekuatan besar dalam membangun kota. Buktinya, Kota Padang dapat menangani covid-19 dari keterpurukan menjadi kota terdepan di Sumatera Barat serta diperhitungkan di kawasan Sumatera dan Nasional.
Pemerintah Kota Padang sangat mendukung program-program dari pemerintah pusat dan provinsi Sumatera Barat yang lokusnya berada di Kota padang. “Alhamdulillah, pembangunan Pasar Raya Fase VII dapat diwujudkan, dan rencana fly over Sitinjau Lauik kami dukung secara penuh. Saat ini, kami juga sedang menjajaki hubungan kerjasama dengan kota fremantle. Sebuah kota pelabuhan di Australia Barat telah menjelma menjadi kota eksotis, yang mengharmonisasi sejarah lampau dengan modernitas Australia Barat,” lanjut Andre.
Tema hari jadi Kota Padang yang ke 355 tahun adalah “sinergitas blue economy (ekonomi biru) dan green economy (ekonomi hijau) yang sejalan dengan RPJPD Kota Padang tahun 2025-2045.
“Pemerintah Kota Padang berkomitmen menerapkan praktik-praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan agar terjaga keseimbangan antara peningkatan ekonomi yang inklusif dengan kelestarian alam,” tegasnya.
Dipilihnya tema ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Padang untuk bersinergi dengan seluruh elemen untuk meningkatkan perekonomian di bidang kemaritiman.
Secara praktis, green economy adalah ekonomi yang pertumbuhan pendapatan dan lapangan kerjanya didorong oleh investasi publik dan swasta yang mengurangi emisi karbon dan polusi, meningkatkan efisiensi energi dan sumber daya, serta mencegah lenyapnya keanekaragaman hayati dan layanan ekosistem.
Sementara konsep blue economy sendiri tidak jauh berbeda dengan konsep green economy dari segi lingkungan maupun pada aspek penekanan ekonomi. Perbedaan utama blue economy dan green economy terletak pada fokus pembangunan ekonomi.
“Bila green economy fokus pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan penurunan risiko kerusakan lingkungan, maka blue economy lebih difokuskan pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di sektor kelautan,” lanjutnya.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekayaan laut melimpah. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Potensi kekayaan laut di Indonesia mencapai ratusan triliun rupiah.
Sinergitas blue economy and green economy, juga sejalan dengan upaya Pemerintah Kota (Pemko) Padang yang kini fokus melanjutkan pembangunan berbasis lingkungan dan berketahanan iklim..
“Bila green economy fokus pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan penurunan risiko kerusakan lingkungan, maka blue economy lebih difokuskan pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di sektor kelautan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani mengatakan, perayaan hari jadi Kota Padang ke-355 diharapkan menjadi motivasi dan inspirasi untuk terus memberikan yang terbaik untuk bangsa.
Menurutnya, pada 355 tahun yang lalu, para pahlawan dari Pauh dan Koto Tangah melakukan penyerangan loji-loji Belanda.
Mereka menunjukan bahwa negeri ini milik rakyat. Serta generasi muda sekarang hendaknya terus berinovasi untuk kemajuan.
Syafrial Kani juga menyampaikan masukan terkait pembangunan, seperti pembangunan sanitasi, gorong-gorong dan drainase agar tidak merugikan masyarakat.
“Kemudian masalah sampah, pengelolaan sampah menjadi masalah rutin yang dihadapi, kesadaran warga yang rendah akan kebersihan dan buang sampah sembarangan,” kata Syafrial Kani.
Persoalan sampah lainnya, kata Syafrial Kani terkait lahan tempat pembuangan akhir (TPA) yang semakin lama semakin menyempit, tentu ini harus dicarikan solusi agar tidak menimbulkan masalah besar nanti.
Disamping itu, ia juga mengingatkan agar pembangunan ke depan harus memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam, sumber daya energi yang terbarukan.
Terkait tema Hari Jadi Kota Padang Tahun 2024 “Sinergitas Blue Economy Dan Green Economy yang sejalan dengan Rancangan RPJP Kota Padang Tahun 2024-2045” pendekatan ekonomi hijau atau green economy, merupakan pendekatan pembangunan ekonomi yang tidak lagi mengedepankan pertumbuhan ekonomi berbasis eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan berlebihan
Kerusakan ekosistem di laut akibat polusi, sampah, pengeboman ikan, penggunaan pukat harimau dan kerusakan terumbu karang, berakibat habitat hidup ikan dan biota laut rusak. Mengatasi berbagai permasalahan diatas perlu kiranya diterapkan konsep blue economy.
“Blue economy diharapkan dapat menjadi pilihan terbaik dalam mengatasi masalah kemiskinan yang melilit masyarakat pesisir dan perlindungan lingkungan, sebab prinsip-prinsip blue economy dirancang untuk menghasilkan pertumbuhan yang berdampak positif pada sektor kelautan. (**)