YAYASAN Waqaf Ar Risalah berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) atas wakaf uang berjangka serentak secara daring, Senin (24/6) lalu. Penyerahan sertifikat rekor Muri itu diserahkan langsung oleh Manager Muri Triyono kepada Plt Ketua Yayasan Waqaf Ar Risalah Mulyadi Muslim di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP).
Plt Ketua Yayasan Waqaf Ar Risalah Mulyadi Muslim mengatakan, wakaf uang berjangka ini terhimpun lebih dari Rp2 miliar dari sekitar 2.000 wakif atau pemberi wakaf dari seluruh Indonesia.
“Ini realtime dan akan terus bertambah. Hingga siang ini, sudah di angka Rp937 juta dan berharap target Rp2 miliar bisa tercapai,” jelasnya.
Ia mengatakan, wakaf uang berjangka ini akan digunakan untuk membangun camp Tahfidz dan beasiswa untuk anak didik Ar-Risalah. Untuk lahan camp Tahfidz akan di bangun berdekatan dengan kawasan Perguruan Islam Ar Risalah. Luasnya mencapai 2,3 Ha dan akan dibangun tahun ini.
“Dana yang dibutuhkan untuk membangun itu sekitar Rp14 miliar, jika sekarang terkumpul Rp2 miliar, maka akan kita mulai pembangunan beberapa fasilitas untuk menunjangnya, seperti musala, penginapan, dan lainnya,” terangnya.
Pemecahan rekor Muri ini dengan tujuan untuk memasyarakat budaya wakaf. Karena masih ada anggapan di masyarakat bahwa wakaf itu ribet, padahal sangat mudah melalui aplikasi perbankan, secara daring sehingga sangat mudah digunakan.
“Ar-Risalah menghimpun dana wakaf itu dengan bekerjasama dengan Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU) yang sudah ditunjuk oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI),” jelasnya.
Mulyadi menargetkan sebanyak-banyaknya wakaf uang berjangka yang bisa dikelola, namun untuk diawal diperkirakan terhimpun dana Rp2 miliar dari sekitar 2.000 wakif atau pemberi wakaf.
Wakif dengan nominal wakaf uang berjangka minimal Rp1 juta akan mendapatkan sertifikat dari LKS PWU penyelenggara. Wakaf uang berjangka artinya uang yang dititipkan wakaf oleh wakif dikelola dalam jangka waktu tertentu, misal 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun sesuai kesepakatan. Hasil kelola ini lah yang dimanfaatkan untuk penggunaan wakaf sesuai yang diniatkan atau diprogramkan.
Setelah masa perjanjian selesai, pokok uang wakaf dikembalikan kepada wakif atau pemiliknya.
Menurutnya, potensi wakaf di Indonesia, khususnya Sumatra Barat masih sangat besar, namun belum tersosialisasi dengan baik ke masyarakat, sehingga belum banyak dana wakaf yang bisa dihimpun.
Rangkaian peringatan 20 tahun Ar Risalah telah dimulai sejak 3 Maret 2024 dengan peletakan batu pertama camp Tahfidz, kemudian dilanjutkan dengan sertifikasi Nazhir Wakaf pada 13,14 dan 19 Mei 2024. Kemudian lomba Karya Tulis Ilmiah dan AICIEF 2024 yang dilaksanakan pada 25 Maret- 10 Juni 2024.
Pada 20 Juni 2024 diadakan temu penulis & bedah buku Syekh Ahmad Khatib, Launching Buku siswa& guru Ar-Risalah, dan Book Fair. Pada 21 Juni 2024 dilaksanakan penghargaan pengabdian 20 tahun bagi guru dan karyawan, pemberian reward umroh kepada 6 orang guru/karyawan terbaik, santunan sosial bagi anak yatim, Jumat Barkah Mas jid Jabal Nur, dan Beasiswa bagi masyarakat untuk tingkat SD-SMP.
Sedangkan pada 22-23 Juni 2024 diadakan konser amal penggalangan dana camp Tahfidz bersama Ust Derry Sulaiman, Reuni Akbar Alumni dan Persemian Tugu Ar-Risalah. (**)