“Video-video promosi pariwisata ini sangat penting. Kita mengapresiasi karya terbaik lomba ini. Lagu-lagu yang bercerita tentang Kota Padang jadi memorable dan legend. Seperti lagu Teluk Bayur. Ada lagu Nasi Padang. Perlu ada lagu-lagu menampilkan objek wisata lainnya. Spot-spot kota ini ini perlu difoto dan videokan. Ini menjadi bagian sejarah kota,” harapnya.
Andree juga mengapresiasi anak-anak muda di Dinas Pariwisata Padang. Diharapkan generasi muda ini lebih mengembangkan kreativitas dan inovasi. “Sejarah dan budaya menjadi jiwanya Kota Padang. Ini harus jadi perhatian generasi muda saat ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani mengatakan, tujuan penyelenggaraan festival ini untuk meningkatkan kreativitas generasi muda dan untuk mempromosikan pariwisata. Sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan pendapatan asli daerah (PAD).
Jenis perlombaan pada festival ini berupa, Lomba Video Promosi IG dengan tema “Festival Rakyat Tempo Doeloe” yang diikuti 39 peserta, Lomba Video Promosi Pariwisata Kota Padang diikuti 21 peserta, Lomba Videoklip Lagu Minang Akustik Promosi Pariwisata Kota Padang diikuti enam orang dengan enam karya. Penjurian lomba video digelar 19 sampai 21 April 2024 penjurian. Sementara pengiriman video digelar 22 April hingga 15 Juni 2024.
Anggota DPRD Kota Padang Irawati Meuraksa mengatakan, kegiatan festival yang terselenggara melalui dukungan pokok-pokok pikiran (pokir)-nya ini diharapkannya ke depan dapat menjadi agenda tahunan.
“Kota Padang sangat luar biasa, karena punya alam yang indah. Perlu memoles dan upaya untuk mendatangkan wisatawan. Setelah festival ini, video yang dilombakan bisa dipublikasikan melalui media sosial. Sehingga pariwisata Kota Padang lebih maju lagi. Selamat buat finalis yang telah menang. Semoga dapat berkreasi dan berinovasi lagi,” ucapnya.
Hadir pada festival tersebut Pj Ketua Dekranasda Kota Padang, Vanny Andree Algamar, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Padang, Didi Aryadi, Kepala dan Perwakilan sejumlah OPD, Perwakilan PHRI, Asita, Komunitas Videotron Padang. (**)