Sukseskan Pemilu 2019, KPU MoU dengan Kemenang

Ketua KPU Padangpariaman Zulnaidi didampingi para komisioner melakukan MoU dengan Kemenag Padangpariaman. MoU ini dilakukan agar jangan ada lagi anggapan Pemilu adalah pestanya para calon anggota legislatif.
”Pemilu adalah pesta rakyat. Begitu juga Pemilu, jangan mau rakyat diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak jelas dan mempercayai hoaks (berita bohong),” kata Ketua KPU Padangpariaman Zulnaidi usai MoU dengan Kemenag Padangpariaman, kemarin.
Semua masyarakat perlu saling menyampaikan tentang pesta demokrasi yang benar, karena itulah Pemilu dilaksanakan sekali lima tahun untuk mencari pemimpin yang lebih baik di mata rakyat dan sesuai dengan hati rakyat. Jadi, semua masyarakat wajib mengisi pemilu degan baik tanpa ada permusuhan.
”Mari kita sukseskan pemilu, karena ini pesta rakyat dan rakyat yang menentukan pilihan dalam menyukseskan pemilu ini,” ujarnya.
Zulnaidi yang telah dua periode menjadi Komisioner KPU Padangpariaman ini menjelaskan, pemilu jangan sampai dijadikan lokasi bermusuhan dan mari bersama-sama sukseskan pemilu ini oleh rakyat. Kepada semua masyarakat diminta jangan percayai hoaks. Sekiranya menemukan berita yang belum jelas, sebaiknya masyarakat melakukan cros cek untuk suksesnya pemilu di Padangpariaman.
Sebab, Pemilu adalah agenda negara dan semua masyarakat wajib mensukseskan. Apalagi Pemilu ini bukan agenda KPU, tapi agenda bangsa dan wajib semua rakyat menyukseskannya. Zulnaidi menjelaskan tentang efek psikologis pemilu zaman orde baru, karena masih ada kesan dari masyarakat yang mengatakan hasil Pemilu bisa diubah-ubah, itu tidaklah benar.
Apalagi,pelaksanaan Pemilu 17 April nanti ini ada 82 rangkap dokumen dan dipegang 82 orang. Semua dokumen tersebut dibuka saat perekapan data dan kalau diketahui siapa yang berbuat curang saat rekapitulasi tersebut akan diketahui.
KPU mengetahui hasil pemilu setelah hari kesepuluh. Yang akan mengetahui hasil Pemilu adalah partai politik, TNI, Polisi, karena mereka yang mengumpulkan data C1. Sedangkan KPU mengetahui pada hari kesepuluh dan hasilnya dipublikasi dari KPU yang mengetahui di hari ke-10. Jadi tidak ada istilahnya lagi penyelenggara pemilu curang diberhentikan.
”Karena itulah kita meminta kepada semua masyarakat mengikuti pelaksanaannya dan jangan merusak pelaksaanaan Pemilu. Seperti masyarakat tergiur dengan uang selembar dan kepercayaan masyarakat berubah niatkan dalam pelaksanaan Pemilu,” ujarnya.
Dikatakan, pilihlah para pemimpin dalam Pemilu 2019 ini yang sesuai degan hati nurani, jangan karena uang selembar berubah pikiran.
”Saya juga meminta kepada semua ASN dan penyuluh agama ini netral karena untuk suksesnya pesta demokrasi ini,” paparnya.
Penandatanganan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama dalam membangun kesadaran berpolitik di lingkungan Kemenang Padangpariaman. Mereka diharapkan ambil bagian dalam pemilu demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang demokratis.
”MoU kita ini dengan Kemenag meliputi sosialisasi dan edukasi Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 untuk kesuksesan pesta demokrasi ini,” tegasnya.
Kepala Kemenag Padangpariaman Helmi meminta kepada semua ASN di lingkungan Kemenag Padangpariman untuk bersama-sama menyukseskan Pemilu 2019. ASN kemenah harus sama-sama menyampaikan dan mengajak semua masyarakat untuk sukseskan Pemilu.
”Jangan sampai pelaksanaan pemilu terganggu atau berkurang partisipasi pemilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Karena itu saya mengajak peranan kita di Kemenag sangat menentu untuk suksesnya Pemilu 2019,” lugasnya. (**)

Exit mobile version