Kabupaten Kepulauan Mentawai merayakan Hari Ulang Tahunnya (HUT) yang ke-23 tahun. Bermacam-macam kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama DPRD Mentawai, Selasa (4/10).
Peringatan Hari Jadi ke-23 Mentawai pada tahun ini dilaksanakan secara sederhana. Kegiatannya diawali dengan rapat paripurna istimewa dengan agenda mendengarkan pidato Pj Bupati, Martinus Dahlan dan mantan bupati, Yudas Sabaggalet di ruang sidang kantor DPRD Kepulauan Mentawai, Selasa (4/10).
Bupati Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan mengajak seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama bekerja keras mengejar peluang yang ada untuk mewujudkan percepatan pembangunan. “Pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, telekomunikasi, dan SDM masih terbatas. Kita harus segera bangkit dan mengejar ketertinggalan dibandingkan Kabupaten lainnya di Provinsi Sumbar,”ujar Martinus Dahlan di Tuapejat, Selasa (4/10).
“Mari tingkatkan sinergitas dalam pembangunan. Buang jauh-jauh sikap malas, pesimis, saling menjatuhkan, saling membenci, acuh tak acuh, apatis, dan sikap yang mengarah ke perpecahan. Bangun sikap optimis dan atmosfir kerjasama yang baik sehingga cita cita bersama yang ingin kita capai dapat terwujud,”sambungnya.
Ketua DPRD Mentawai, Yosep Sarogdok selaku pimpinan sidang mengatakan bahwa peringatan HUT Kabupaten Kepulauan Mentawai ke-23 tahun yang bertema bangkit lebih kuat, menuju Mentawai mandiri, maju, dan sejahtera, sebaiknya menjadi momen yang baik untuk flash back kembali kondisi dan capaian pembangunan saat ini. Diantaranya, melakukan koreksi, instropeksi, evaluasi hasil kinerja, dan memperbaiki tatanan kehidupan agar sesuai kaidah atau norma yang ada.
Menurutnya, masih banyak daerah belum tersentuh pembangunan seperti infrastruktur, jalan, jembatan, sekolah, dan lainnya. Meski demikian, selama 23 tahun berdiri, DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai mengapresiasi sudah banyak perubahan dan perkembangan yang dirasakan masyarakat, juga capaian berbagai prestasi telah banyak diraih.
“Pembangunan yang belum tuntas, sebaiknya dikejar dengan kerja keras agar Mentawai terus maju di berbagai bidang ke depannya, banyak dikunjungi wisatawan, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Yosep Sarogdok.
Ia mengimbuhkan, refleksi dua dekade yang perlu segera ditindak lanjuti terutama persoalan kawasan hutan yang belum tuntas.
“Terutama, di pulau-pulau masih banyak hutan produksi di area resort. Jangan sampai pembangunan destinasi pariwisata terhambat persoalan kawasan hutan dalam pembangunannya. Selain itu, Pemerintah juga memprioritaskan ketahanan pangan lokal dapat diperjuangkan bersama-sama dengan eksekutif dan stakeholder lainnya sehingga terhindar dari krisis pangan,”tutur Yosep.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat tetap optimis mewujudkan Mentawai mandiri, maju , dan sejahtera melalui kerjasama.
Sementara itu, Yudas Sabaggalet, selaku tokoh masyarakat mengingatkan agar Pemerintah bersama stakeholder dan masyarakat menjaga dan merawat kebersamaan dan kekompakan dalam kebhinekaan demi melanjutkan perjuangan di masa akan datang. “Sesama warga jangan sampai terjadi konflik, bahkan sampai merusak pembangunan. Kita harus bersatu, bangkit lebih kuat menghadapi tantangan ke depan yang lebih berat,”ujarnya. (***)




















